5. scaling methods can be viewed as

5. scaling methods can be viewed as forms of controlled association in which the nature of the association is specified by definition of the scales ( favorable-unfavorable, vividness, etc) but the direction and intesity of association is unspecified. By the very nature of the scaling method, the comparability criterion is ussually satisfied (provided the subjects can be shown to agree upon the meaning of the scale and its divisions ) As used by Mosier, however , the method can have only partial validity. This is because he tapped only one dimension of meaning, the admittedly important evaluative dimension, whereas we know that meanings vary multidimensionally.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

5. scaling metode dapat dipandang sebagai bentuk dikontrol Asosiasi, di mana sifat Asosiasi ditentukan oleh definisi Timbangan (menguntungkan-menguntungkan, kejelasan, dll) tapi arah dan intesity Asosiasi tidak ditentukan. Oleh sifat dari metode skala, kriteria keterbandingan bisa puas (disediakan subyek akan ditampilkan untuk setuju atas makna skala dan divisi) seperti yang digunakan oleh Mosier, namun, metode yang dapat memiliki hanya parsial validitas. Hal ini karena dia mengetuk hanya satu dimensi makna, evaluatif dimensi memang penting, sementara kita tahu bahwa arti bervariasi multidimensionally.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

5. Metode skala dapat dilihat sebagai bentuk asosiasi dikendalikan di mana sifat asosiasi ditentukan oleh definisi timbangan (menguntungkan-tidak menguntungkan, kejelasan, dll) tapi arah dan intesity asosiasi yang tidak ditentukan. Dengan sifat dari metode scaling, kriteria komparabilitas adalah ussually puas (tersedia mata pelajaran dapat ditampilkan untuk menyepakati arti dari skala dan divisi) Seperti yang digunakan oleh Mosier, namun, metode ini hanya dapat memiliki validitas parsial. Hal ini karena ia mengetuk hanya satu dimensi makna, dimensi evaluatif diakui penting, sedangkan kita tahu bahwa makna bervariasi secara multidimensional.