But the Prince Prospero was happy a

But the Prince Prospero was happy and dauntless and sagacious. When his dominions were half depopulated, he summoned to his presence a thousand hale and light-hearted friends from among the knights and dames of his court, and with these retired to the deep seclusion of one of his castellated abbeys. This was an extensive and magnificent structure, the creation of the prince's own eccentric yet august taste. A strong and lofty wall girdled it in. This wall had gates of iron. The courtiers, having entered, brought furnaces and massy hammers and welded the bolts. They resolved to leave means neither of ingress or egress to the sudden impulses of despair or of frenzy from within. The abbey was amply provisioned. With such precautions the courtiers might bid defiance to contagion. The external world could take care of itself. In the meantime it was folly to grieve, or to think. The prince had provided all the appliances of pleasure. There were buffoons, there were improvisatori, there were ballet-dancers, there were musicians, there was Beauty, there was wine. All these and security were within. Without was the "Red Death.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tapi Prospero Pangeran bahagia dan gigih dan cerdik. Ketika kawasannya setengah dikosongkan, ia dipanggil untuk kehadirannya seribu bugar dan cahaya-hati teman dari ksatria dan dames istananya, dan dengan ini pensiun ke dalam pengasingan dari salah satu nya biara castellated. Ini adalah struktur yang luas dan megah, penciptaan rasa eksentrik namun Agustus Putera. Sebuah dinding yang kuat dan tinggi girdled di. Tembok ini memiliki gerbang besi. Para abdi dalem, setelah memasuki, membawa tungku dan massy palu dan dilas baut. Mereka memutuskan untuk meninggalkan berarti tidak ingress atau egress untuk daya gerak tiba-tiba putus asa atau hiruk-pikuk dari dalam. Biara adalah berlimpah tersedia. Dengan tindakan pencegahan para abdi dalem mungkin tawaran defiance untuk penyakit menular. Dunia luar bisa mengurus dirinya sendiri. Sementara itu kebodohan untuk berduka, atau berpikir. Pangeran telah memberikan semua peralatan kesenangan. Ada buffoons, ada improvisatori, ada penari balet, ada musisi, ada keindahan, ada anggur. Semua ini dan keamanan dalam. Tanpa adalah "kematian merah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi Pangeran Prospero senang dan gigih dan cerdas. Ketika kekuasaan-Nya yang setengah berpenghuni, ia dipanggil ke kehadirannya seribu sehat dan teman ringan-hati dari kalangan ksatria dan dames dari istananya, dan dengan ini pensiun ke pengasingan dalam salah satu biara castellated nya. Ini adalah struktur yang luas dan megah, penciptaan pangeran rasa eksentrik belum Agustus sendiri. Sebuah dinding yang kuat dan tinggi girdled dalam. Dinding ini memiliki gerbang besi. Abdi dalem, setelah masuk, membawa tungku dan palu massy dan dilas baut. Mereka memutuskan untuk meninggalkan cara-cara tak satu pun dari ingress atau egress untuk impuls tiba-tiba putus asa atau dari hiruk-pikuk dari dalam. Biara berlimpah ditetapkan. Dengan tindakan pencegahan seperti abdi dalem mungkin menawar pembangkangan untuk penularan. Dunia luar bisa mengurus dirinya sendiri. Sementara itu itu kebodohan untuk berduka, atau berpikir. pangeran telah memberikan semua peralatan kesenangan. Ada buffoons, ada improvisatori, ada balet-penari, ada musisi, ada Beauty, ada anggur. Semua ini dan keamanan berada dalam. Tanpa adalah "Red Death.