According to Malaysian Code of Corp

According to Malaysian Code of Corporate Governance (2000), audit committee should comprise at least three directors, the majority of whom are independent, while its chairman should be an independent non-executive director (Rashidah, Fairuzana, 2006). An active audit committee should be expected by an effective monitoring mechanism. As a best practice, audit committee meeting should be conducted at least once a year without the presence of executive board members (Norman, Takiah & Mohd, 2009). The role of audit committee is to help produce high quality financial reporting. Thus, this will reduce agency cost and lead to greater quality of disclosures (Forker, 1992).
H3 : There is a relationship between audit committee and corporate social disclosure.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menurut Malaysia kode dari tata kelola perusahaan (2000), Komite harus terdiri dari setidaknya tiga Direktur, mayoritas dari mereka independen, sementara Ketua harus independen Direktur non-Eksekutif (Rashidah, Fairuzana, 2006). Komite audit aktif dapat diharapkan oleh mekanisme pemantauan yang efektif. Sebagai penerapan terbaik, komite audit memenuhi harus dilakukan setidaknya sekali setahun tanpa kehadiran anggota Dewan Eksekutif (Norman, Takiah & Mohd, 2009). Peran komite audit adalah untuk membantu menghasilkan kualitas tinggi pelaporan keuangan. Dengan demikian, ini akan mengurangi biaya badan dan mengarah ke lebih besar kualitas pengungkapan (Forker, 1992).H3: Ada hubungan antara Komite audit dan pengungkapan sosial perusahaan.