In L2 language teaching, the phenom

In L2 language teaching, the phenomenon of this distinctive writing style is very transparent. In the writing class, for example, there is none of our students making the same compositions, despite the fact that both the arguments and the theme they refer to are similiar.Secondly, linguistic creativity also serves profound explanation to the fact that a human’s language is basically a product of his mental ability that operates according to the rules of grammar. In this sense, human’s linguistic creativity is viewed as rule-governed creativity. According to Chomsky, all human’s utterances in all languages are structured based forms generated by their mental ability. He labels it as universal grammar (UG) which is defined as a set of special cognition that consists of principles and parameters which serve as the basis or two reference for understanding and producing grammatical sentences and which develop to become language competence (Kadarisman, 2011). It is LAD or Universal Grammar that makes people creative. With the constraints of grammar rules in LAD, people can make use of these limitation (finite means of language) both to comprehend as well as to generate infinite novel sentences.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam pengajaran bahasa L2 fenomena gaya khas penulisan ini sangat transparan. Di kelas menulis, misalnya, tidak ada siswa kami membuat komposisi yang sama, meskipun fakta bahwa argumen dan tema yang mereka sebut serupa. Kedua, linguistik kreativitas juga menyajikan penjelasan mendalam untuk fakta bahwa bahasa manusia pada dasarnya adalah produk dari kemampuannya mental yang beroperasi berdasarkan aturan tata bahasa. Dalam pengertian ini, kreatifitas linguistik dipandang sebagai suatu kreativitas. Menurut Chomsky, semua ucapan-ucapan manusia dalam semua bahasa adalah bentuk berbasis terstruktur yang dihasilkan oleh kemampuan mental mereka. Ia label itu sebagai tata-bahasa universal (UG) yang didefinisikan sebagai satu set kognisi khusus yang terdiri dari prinsip dan parameter yang berfungsi sebagai dasar atau dua referensi untuk memahami dan menghasilkan kalimat tata bahasa dan yang berkembang menjadi bahasa kompetensi (Kadarisman, 2011). Itu adalah LAD atau tata bahasa Universal yang membuat orang kreatif. Dengan kendala aturan tata bahasa di LAD, orang dapat membuat penggunaan batasan ini (terbatas berarti bahasa) untuk memahami maupun untuk menghasilkan kalimat novel yang tak terbatas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam L2 pengajaran bahasa, fenomena gaya penulisan yang khas ini sangat transparan. Di kelas menulis, misalnya, tidak ada siswa kami membuat komposisi yang sama, meskipun fakta bahwa kedua argumen dan tema mereka lihat adalah similiar.Secondly, kreativitas linguistik juga berfungsi penjelasan mendalam untuk fakta bahwa bahasa manusia pada dasarnya adalah produk dari kemampuan mentalnya yang beroperasi sesuai dengan aturan tata bahasa. Dalam hal ini, kreativitas linguistik manusia dipandang sebagai kreativitas aturan-diatur. Menurut Chomsky, ucapan semua manusia dalam semua bahasa yang terstruktur bentuk berdasarkan dihasilkan oleh kemampuan mental mereka. Dia label sebagai tata bahasa universal (UG) yang didefinisikan sebagai satu set kognisi khusus yang terdiri dari prinsip-prinsip dan parameter yang menjadi dasar atau dua referensi untuk memahami dan memproduksi kalimat gramatikal dan yang berkembang menjadi kompetensi bahasa (Kadarisman, 2011) . Ini adalah LAD atau Universal Grammar yang membuat orang-orang kreatif. Dengan kendala aturan tata bahasa di LAD, orang dapat memanfaatkan keterbatasan tersebut (berarti terbatas bahasa) baik untuk memahami serta untuk menghasilkan kalimat baru yang tak terbatas.