Another naive theory correctly hold

Another naive theory correctly holds that distraction makes information more difficult to process. For example, Jacoby, Allan, Collins, and Larwill (1988) presented partici- pants with new or previously studied sentences, accompa- nied by background noise. As expected, participants attributed the differential fluency with which they could process this material to differential levels of background noise. Hence, they rated the noise as louder when combined with new rather than old sentences (see also Goldinger, Kleider, & Shelley, 1999; and Kelley & Rhodes, 2002, for an extensive review).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Teori lain naif benar memegang bahwa gangguan membuat informasi lebih sulit untuk memproses. Sebagai contoh, Jacoby, Allan, Collins, dan Larwill (1988) disajikan dalam Pros-celana dengan kalimat-kalimat yang baru atau sebelumnya diteliti, accompa-nied oleh kebisingan latar belakang. Seperti yang diharapkan, peserta disebabkan oleh kelancaran diferensial dengan mana mereka dapat memproses bahan ini diferensial tingkat kebisingan latar belakang. Oleh karena itu, mereka dinilai kebisingan sebagai keras bila dikombinasikan dengan baru daripada kalimat-kalimat lama (Lihat juga Goldinger, Kleider, Shelley, 1999; dan Kelley & Rhodes, 2002, untuk suatu Tinjauan ekstensif).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teori naif lain dengan benar menyatakan bahwa gangguan membuat informasi lebih sulit untuk memproses. Sebagai contoh, Jacoby, Allan, Collins, dan Larwill (1988) disajikan peserta dengan kalimat baru atau dipelajari sebelumnya, dibarengi dengan kebisingan latar belakang. Seperti yang diharapkan, peserta dikaitkan kelancaran diferensial yang mereka dapat memproses bahan ini untuk diferensial tingkat kebisingan latar belakang. Oleh karena itu, mereka dinilai kebisingan sebagai keras bila dikombinasikan dengan baru daripada kalimat lama (lihat juga Goldinger, Kleider, & Shelley, 1999; dan Kelley & Rhodes 2002, untuk review luas).