Carl Rogers’s emphasis on the thera

Carl Rogers’s emphasis on the therapist’s ability to empathize with his
clients and to adopt his frame of reference is irrelevant in many traditional
healing rituals that are instead based on the healer’s authoritative and direct
instructions and his or her ability to marshal the assistance of invisible spiritual
beings and powers, perform culturally validated ritual procedures, and
invoke the presence of community members to whom the patient is “re-bound”
over the course of the healer’s ritualistic activities. Traditional healing is often
public in nature because its implicit or explicit goal is the reintegration of the
patient into the community (Jilek & Draguns, this volume). At its best, such
holistic healing achieves simultaneously the patient’s inner psychological (re-)
integration, her (re-) integration into society, and her (re-) integration into the
society’s symbolic-religious universe. Person, society, and culture are made
whole again, which is the original meaning of the term healing. However,
in spite of the potentially positive contributions of indigenous healers, there
exists a paucity of rigorous research studies evaluating the ability of indigenous
healers to reduce physical and emotional distress in their clientele.
It should be added that neither romantic glorifi cations of such healers nor
negative descriptions of shamans as psychopathologically impaired charlatans
are conducive to an objective assessment of their strengths, weaknesses,
and therapeutic effi cacy (Jilek & Draguns, this volume).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Carl Rogers penekanan pada terapis kemampuan untuk berempati denganklien dan mengadopsi kerangka acuan nya tidak relevan dalam banyak tradisionalpenyembuhan ritual yang bukan berdasarkan penyembuh yang berwibawa dan langsungpetunjuk dan kemampuannya untuk mengumpulkan bantuan tak terlihatmakhluk dan kekuasaan, melakukan ritual budaya divalidasi prosedur, danmemohon kehadiran anggota masyarakat yang pasien "kembali terikat"selama kegiatan ritual penyembuh. Penyembuhan tradisional adalah seringumum di alam karena tujuannya implisit maupun eksplisit reintegrasipasien ke dalam masyarakat (Jilek & Draguns, buku ini). Yang terbaik, sepertiPenyembuhan Holistik mencapai secara bersamaan pasien batin psikologis (re-)integrasi, nya (re-) integrasi ke dalam masyarakat, dan dia (re-) integrasi kemasyarakat simbolis-agama alam semesta. Orang, masyarakat dan budaya yang dibuatutuh lagi, yang merupakan makna asli istilah penyembuhan. Namun,Meskipun kontribusi berpotensi positif dari adat penyembuh, adaada kurangnya penelitian yang ketat mengevaluasi kemampuan masyarakat adatpenyembuh untuk mengurangi tekanan fisik dan emosional dalam klien mereka.Itu harus menambahkan bahwa tidak kation romantis glorifi dari penyembuh tersebut atauDeskripsi negatif dukun sebagai penipu psychopathologically gangguankondusif untuk tujuan penilaian mereka kekuatan, kelemahan,dan terapi ini cacy (Jilek & Draguns, buku ini).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penekanan Carl Rogers pada kemampuan terapis untuk berempati dengan nya
klien dan untuk mengadopsi kerangka nya acuan tidak relevan dalam banyak tradisional
ritual penyembuhan yang bukan didasarkan pada otoritatif dan langsung penyembuh
instruksi dan atau kemampuannya untuk mengumpulkan bantuan spiritual yang tak terlihat
makhluk dan kekuatan, berkinerja divalidasi budaya prosedur ritual, dan
memohon kehadiran anggota masyarakat kepada siapa pasien "kembali terikat"
selama kegiatan ritual penyembuh. Penyembuhan tradisional sering
publik di alam karena tujuan implisit atau eksplisit adalah reintegrasi dari
pasien ke masyarakat (Jilek & Draguns, buku ini). Yang terbaik, seperti
penyembuhan holistik mencapai bersamaan dalam psikologis (kembali) pasien
integrasi, dia (kembali) integrasi ke dalam masyarakat, dan dia (kembali) integrasi ke dalam
alam semesta simbolik-religius masyarakat. Orang, masyarakat, dan budaya yang dibuat
utuh lagi, yang merupakan arti asli dari penyembuhan jangka. Namun,
terlepas dari kontribusi berpotensi positif dari penyembuh tradisional, ada
ada kekurangan studi penelitian yang ketat mengevaluasi kemampuan adat
penyembuh untuk mengurangi tekanan fisik dan emosional dalam klien mereka.
Perlu ditambahkan bahwa baik kation glorifi romantis penyembuh tersebut maupun
deskripsi negatif dari dukun sebagai penipu psychopathologically gangguan
yang kondusif untuk penilaian obyektif dari kekuatan mereka, kelemahan,
dan terapi Manfaat inisiasi (Jilek & Draguns, buku ini).