Sejumlah aktivis dari Gerakan Anti-Korupsi Yogyakarta menggelar unjuk rasa pada Senin untuk memprotes laporan di koran Kedaulatan Rakyat, yang kata mereka telah melanggar kode etik jurnalistik untuk membela Idham Samawi, tersangka dalam kasus korupsi menyangkut Rp 12,5 miliar (US $ 962.500). Idham, mantan Bupati Bantul yang juga anggota dari Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDI-P), merupakan pemilik surat kabar tertua di Indonesia. "Kami mencatat bahwa Kedaulatan Rakyat, meskipun laporan berita , telah menjadi corong tersangka korupsi bukan menjadi pilar demokrasi, "aktivis gerakan, Tri Wahyu KH, mengatakan dalam pidatonya di depan kantor surat kabar, Senin. Para aktivis membawa spanduk bertuliskan pesan anti korupsi. Menurut Yogyakarta Anti-Korupsi Gerakan, Kedaulatan Rakyat sejauh menerbitkan 13 laporan berita membela Idham sepanjang 2015. Gerakan mengatakan laporan berita telah melanggar kode etik jurnalistik, khususnya Pasal 1, yang menyatakan bahwa media massa harus independen dalam pelaporan berita . "Kami telah resmi melaporkan Kedaulatan Rakyat editor-in-chief ke Dewan Pers dan informasi situasi ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK]. Kami mendesak dewan untuk memeriksa kasus ini dan membuat rekomendasi tentang dugaan pelanggaran kode etik jurnalistik, "kata Tri Wahyu. Kantor Yogyakarta Kejaksaan telah bernama Idham tersangka dalam kasus korupsi yang mengelilingi hibah Rp 12,5 miliar untuk Bantul Sepakbola Asosiasi (Persiba) dua tahun lalu. Idham gagal dalam usahanya untuk menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019 karena kasus ini. Kantor kejaksaan belum menyerahkan berkas kasus Idham ke pengadilan. Kedaulatan Rakyat Pemimpin Redaksi Octo Lampito mengatakan protes itu pembatasan pada kebebasan pers. - Lihat lebih lanjut di:
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
