The need for a specialized region a

The need for a specialized region at the ends of eukaryotic
chromosomes is apparent when we consider that all known
DNA polymerases elongate DNA chains at the 3end, and all
require an RNA or DNA primer. As the growing fork approaches the end of a linear chromosome, synthesis of the
leading strand continues to the end of the DNA template
strand, completing one daughter DNA double helix. However, because the lagging-strand template is copied in a discontinuous fashion, it cannot be replicated in its entirety (see
Figure 4-33). When the final RNA primer is removed, there is
no upstream strand onto which DNA polymerase can build to
fill the resulting gap. Without some special mechanism, the
daughter DNA strand resulting from lagging-strand synthesis would be shortened at each cell division.
The problem of telomere shortening is solved by an enzyme that adds telomeric sequences to the ends of each chromosome. The enzyme is a protein and RNA complex called
telomere terminal transferase,or telomerase. Because the sequence of the telomerase-associated RNA, as we will see,
serves as the template for addition of deoxyribonucleotides
to the ends of telomeres, the source of the enzyme and not
the source of the telomeric DNA primer determines the sequence added.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kebutuhan khusus wilayah di ujung eukariotikkromosom jelas ketika kita mempertimbangkan bahwa semua dikenalDNA polymerases memanjang rantai DNA pada akhir 3, dan semuamembutuhkan RNA atau DNA primer. Garpu semakin mendekati akhir kromosom linier, sintesisstrand terkemuka terus akhir DNA templateStrand, menyelesaikan satu putri DNA beruntai ganda. Namun, karena template lagging-strand disalin dalam mode terputus-putus, itu tidak dapat direplikasi secara keseluruhan (LihatGambar 4-33). Ketika primer RNA akhir dihapus, adastrand tidak hulu ke DNA yang polimerase dapat membangunmengisi kesenjangan dihasilkan. Tanpa beberapa mekanisme khusus,Putri untai DNA yang dihasilkan dari sintesis lagging-strand akan disingkat di pembelahan sel masing-masing.Masalah telomer memperpendek diselesaikan oleh enzim yang menambahkan urutan telomeric ke ujung kromosom masing-masing. Enzim adalah protein dan RNA kompleks yang disebuttelomer terminal transferase, atau telomerase. Karena urutan terkait telomerase RNA, seperti yang akan kita lihat,berfungsi sebagai template untuk penambahan deoxyribonucleotidesampai ke ujung telomere, sumber enzim dan tidaksumber telomeric DNA primer menentukan urutan ditambahkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kebutuhan untuk daerah khusus di ujung eukariotik
kromosom jelas ketika kita mempertimbangkan bahwa semua dikenal
polimerase DNA memanjang rantai DNA pada 3? Akhir, dan semua
memerlukan RNA atau DNA primer. Sebagai garpu tumbuh mendekati akhir kromosom linear, sintesis dari
untai terkemuka terus akhir template DNA
untai, menyelesaikan satu DNA anak helix ganda. Namun, karena template lagging-untai disalin secara terputus, itu tidak dapat direplikasi secara keseluruhan (lihat
Gambar 4-33). Ketika primer RNA akhir dihapus, ada
tidak ada untai hulu ke mana DNA polimerase dapat membangun untuk
mengisi kesenjangan yang dihasilkan. Tanpa beberapa mekanisme khusus,
untai DNA anak yang dihasilkan dari sintesis lagging strand-akan dipersingkat pada setiap pembelahan sel.
Masalah pemendekan telomere dipecahkan oleh enzim yang menambahkan urutan telomeric ke ujung setiap kromosom. Enzim adalah protein dan RNA kompleks yang disebut
transferase terminal telomer, atau telomerase. Karena urutan RNA telomerase terkait, seperti akan kita lihat,
berfungsi sebagai template untuk penambahan deoksiribonukleotida
sampai ke ujung telomere, sumber enzim dan tidak
sumber primer DNA telomeric menentukan urutan menambahkan.