Such conceptual adaptations and ext

Such conceptual adaptations and extensions may be peda- gogieally permissible or even necessary; however, their de¬scriptive and explanatory power for TT is somewhat doubtful, because they concern translation process questions that AST should be able to solve adequately without explicit reference to TG.

As a result, AST would be well advised to make use of linguis¬tic models that are aimed at the rule-oriented description and explanation of the communicative competence of the lan¬guage user and at the same time guarantee or facilitate an optimal degree of explication of psycholinguistic TT problems. Hence what AST requires in the way of a basic frame of refer¬ence will probably have to be adapted from functionally and socially oriented language description models that, according to Ferdinand de Saussure, belong to the realm of “external linguistics.“ This term was critically examined by Jutta Quas¬thoff, who has suggested a distinction between linguistic usage theory and performance theory on the pattern of the differen¬tiation between universal pragmatics and empirical pragmatics.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Adaptasi konseptual dan ekstensi tersebut mungkin peda-gogieally diperbolehkan atau bahkan diperlukan; Namun, mereka de¬scriptive dan kekuatan penjelas untuk TT adalah agak ragu-ragu, karena mereka menyangkut proses terjemahan pertanyaan yang AST harus mampu memecahkan memadai tanpa eksplisit referensi TG. Sebagai akibatnya, AST akan disarankan untuk menggunakan linguis¬tic model yang ditujukan untuk berorientasi aturan Deskripsi dan penjelasan tentang kompetensi komunikatif pengguna LAN ¬ gauge dan pada waktu jaminan yang sama atau memfasilitasi tingkat optimal penerangan psycholinguistic masalah TT. Oleh karena itu apa yang memerlukan AST jalan kerangka dasar refer¬ence mungkin harus diadaptasi dari model Deskripsi fungsional dan sosial berorientasi bahasa yang, menurut Ferdinand de Saussure, termasuk wilayah "eksternal linguistik." Istilah ini secara kritis Diperiksa oleh Jutta Quas¬thoff, yang telah menyarankan perbedaan antara teori linguistik penggunaan dan kinerja teori pada pola differen¬tiation antara Pragmatika universal dan pragmatik bahasa empiris.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Adaptasi konseptual tersebut dan ekstensi dapat peda- gogieally diperbolehkan atau bahkan perlu; Namun, kekuatan de¬scriptive dan jelas mereka untuk TT agak diragukan, karena mereka penerjemahan kekhawatiran proses pertanyaan yang AST harus mampu memecahkan memadai tanpa referensi eksplisit untuk TG. Akibatnya, AST akan disarankan untuk menggunakan linguis¬ model tic yang ditujukan pada deskripsi aturan-berorientasi dan penjelasan tentang kompetensi komunikatif dari pengguna lan¬guage dan pada jaminan waktu yang sama atau memfasilitasi gelar optimal penjelasan dari masalah TT psikolinguistik. Oleh karena itu apa yang AST membutuhkan di jalan bingkai dasar refer¬ence mungkin akan harus diadaptasi dari model deskripsi bahasa fungsional dan sosial berorientasi bahwa, menurut Ferdinand de Saussure, milik ranah "linguistik eksternal." Istilah ini adalah kritis diperiksa oleh Jutta Quas¬thoff, yang telah menyarankan perbedaan antara teori penggunaan linguistik dan teori kinerja pada pola differen¬tiation antara pragmatik universal dan pragmatik empiris.