A ‘version of reality’ can be said

A ‘version of reality’ can be said to be a story written from a particular
perspective and drawing on metaphors and insights of that
perspective.There is evidence that these formulations, particular theoretical
versions of the client story, are subject to a number of errors
and biases which can lead to prematurely fixed conclusions.These are
often influenced by theory indoctrination and in-depth professional
training (Dumonte and Lecomte, 1987), proving resistant to reflexive
practice as the supervisor chosen is usually one who has been
subjected to similar socialisation processes.
We make a plea, therefore, for more abstraction, for a greater critical
examination of our theoretical homes and the influence of these
on our assessment frameworks.We do not exempt ourselves from this
process;we, too, recognise that we favour a particular model of counselling
(a combination of solution-focused and narrative approaches),
so we will be equally critical of our preferred approaches.We are
aware of our indoctrination and the danger in being practised in
deconstructing and reconstructing realities that may lead us to be
dismissive of the contributions of other approaches.We hope to illustrate
that different methods, and the assessment implications of these,
do not necessarily lead to certainty; merely that our chosen reality is
made explicit to clients at the assessment stage and has the potential
to be helpful to each client who engages with us in a therapeutic relationship.
As Holmes (1995) points out, the word assessment is derived
from the Latin assidere – to sit beside – which underpins the ‘empathic
attempt to grasp the nature of the patient’s predicament’, but there is
always another strand to assessment:‘a more distanced effort to calculate
the likelihood of therapeutic success’ (p. 28).The majority of our
respondents’ criteria for taking a case depended on assessing for
psychological-mindedness and the existence of resilience factors in
the client, excluding those with serious, long-standing problems –
what one counsellor referred to as ‘the hot-potato client’ who is
referred from agency to agency. This has counselling access implications
for clients under severe social stress, a consideration we discuss
in more detail in Chapter 2, but, here, we emphasise the need for a
more detailed and explicit attempt to assess client suitability for counselling;
the suitability of different forms of counselling for different
clients and/or client concerns, problems and aspirations; how long it
is likely to take; and, how we will measure effectiveness.
Bayne et al. (1994, pp. 9–10) contend that whatever a counsellor’s
theoretical orientation, there are six main objectives of assessment.We
aim, below, to examine these objectives in the light of the previous
6 Assessment in Counselling

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

A 'versi realitas' bisa dikatakan sebagai cerita yang ditulis dari tertentu
perspektif dan menggambar pada metafora dan wawasan yang
perspective.There adalah bukti bahwa formulasi ini, teori tertentu
versi cerita klien, tergantung pada sejumlah kesalahan
dan bias yang dapat menyebabkan conclusions.These prematur tetap
sering dipengaruhi oleh teori indoktrinasi dan mendalam profesional
pelatihan (Dumonte dan Lecomte, 1987), membuktikan tahan terhadap refleksif
praktek sebagai pengawas yang dipilih biasanya orang yang telah
mengalami sosialisasi yang sama . Proses
Kami membuat permohonan, oleh karena itu, untuk lebih abstraksi, untuk kritis yang lebih besar
pemeriksaan rumah teoritis dan pengaruh ini
pada frameworks.We penilaian kami tidak membebaskan diri dari ini
proses, kita juga mengakui bahwa kita mendukung suatu Model tertentu konseling
(kombinasi solusi-fokus dan narasi pendekatan),
jadi kita akan sama-sama penting dari approaches.We pilihan kami
menyadari indoktrinasi dan bahaya dalam dipraktekkan di
mendekonstruksi dan merekonstruksi realitas yang dapat membawa kita untuk menjadi
meremehkan kontribusi lainnya approaches.We berharap untuk menggambarkan
bahwa metode yang berbeda, dan implikasi penilaian ini,
tidak selalu mengarah pada kepastian; hanya bahwa realitas yang kita pilih adalah
dibuat eksplisit kepada klien pada tahap penilaian dan memiliki potensi
untuk membantu setiap klien yang terlibat dengan kami dalam hubungan terapeutik.
Sebagai Holmes (1995) menunjukkan, penilaian kata berasal
dari assidere Latin - duduk di samping - yang menyokong 'empatik
upaya untuk memahami sifat dari keadaan pasien ', tapi ada
selalu strand lain untuk penilaian: 'upaya lebih menjauhkan untuk menghitung
kemungkinan keberhasilan terapi '(hal 28). .suatu sebagian besar kami
responden kriteria untuk mengambil kasus tergantung pada penilaian untuk
psikologis pikiran dan keberadaan faktor ketahanan dalam
klien, termasuk mereka yang serius, masalah lama -
apa yang konselor disebut sebagai 'klien hot-kentang' yang
dirujuk dari satu instansi dengan instansi. Hal ini memiliki implikasi akses konseling
untuk klien di bawah tekanan sosial yang parah, pertimbangan kita membahas
secara lebih rinci dalam Bab 2, tapi, di sini, kami menekankan perlunya
upaya lebih rinci dan eksplisit untuk menilai kesesuaian klien untuk konseling,
kesesuaian bentuk yang berbeda konseling untuk berbagai
klien dan / atau masalah klien, masalah dan aspirasi; berapa lama
kemungkinan untuk mengambil; dan, bagaimana kita akan mengukur efektivitas.
Bayne et al. (1994, pp. 9-10) berpendapat bahwa apa pun yang konselor
orientasi teoritis, ada enam tujuan utama assessment.We
tujuan, di bawah ini, untuk memeriksa tujuan-tujuan ini dalam terang sebelumnya
6 Penilaian dalam Konseling