Although the Rayleigh–Jeans law is

Although the Rayleigh–Jeans law is quite successful at long wavelengths (low frequencies), it fails badly at short wavelengths (high frequencies).
Thus, as λ decreases, ρ increases without going through a maximum (Fig. 7.6).
The equation therefore predicts that oscillators of very short wavelength (corresponding to ultraviolet radiation, X-rays, and even γ-rays) are strongly excited even at room temperature. The total energy density in a region, the integral in eqn 7.4, is also predicted to be infinite at all temperatures above zero.
This absurd result, which implies that a large amount of energy is radiated in the high frequency region of the electromagnetic spectrum, is called the ultraviolet catastrophe.
According to classical physics, even cool objects should radiate in the visible and ultraviolet regions, so objects should glow in the dark; there should in fact be no darkness.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun hukum Rayleigh-Jeans cukup berhasil pada panjang gelombang panjang (frekuensi rendah), gagal buruk pada panjang gelombang pendek (frekuensi tinggi).
Dengan demikian, sebagai λ menurun, meningkat ρ tanpa melalui maksimum (Gambar. 7.6).
Persamaan karena itu memprediksi bahwa osilator dari panjang gelombang yang sangat pendek (sesuai dengan radiasi ultraviolet, sinar-X, dan bahkan sinar-γ) yang sangat bersemangat bahkan pada suhu kamar. Kepadatan energi total di suatu daerah, yang integral dalam eqn 7.4, juga diprediksi akan berhingga sama sekali suhu di atas nol.
Hasil yang absurd ini, yang menyiratkan bahwa sejumlah besar energi terpancar di wilayah frekuensi tinggi dari spektrum elektromagnetik, disebut bencana ultraviolet.
Menurut fisika klasik, bahkan benda dingin harus memancarkan di daerah terlihat dan ultraviolet, sehingga benda harus bersinar dalam gelap; harus ada sebenarnya tidak ada kegelapan.