Would he really take it so badly? A

Would he really take it so badly? After all, I had no idea my dad was responsible for such a big loss to him and if I came clean and told him as much, he was bound to believe me. What my dad did was not my fault and I knew Zayden, he was better than to hold it against me. After everything we had been through together, he wasn’t going to use a fact from a distant past as a weapon against a relationship we had worked so hard to build.

“Honey, are you okay?” my mom asked, sitting on the edge of the bed. “I’m sorry. Perhaps tonight wasn’t the best time to tell you about this. I was just so shocked when you told me who he really was. At first I was just mad that you were selling yourself to your boss, but then when you told me how you felt, I just could not bear the guilt.”

“It’s okay, mom,” I said sitting up. “It’s all okay. I am glad you told me because I am going to go out there and tell him all of this myself. That’s the only way to have a healthy relationship.”

My mom’s eyes were still teary, but she extended the palm of her hands to my face and rubbed my cheek. “You’ll do the right thing, Aria,” she said endearingly. “You always do.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Apakah dia benar-benar mengambil begitu buruk? Setelah semua, aku tidak tahu ayah saya bertanggung jawab untuk suatu kerugian besar bagi dia dan jika saya datang bersih dan mengatakan kepadanya sebanyak, ia terikat untuk percaya padaku. Apa yang ayah saya lakukan adalah bukan salahku dan aku tahu Zayden, ia lebih baik daripada untuk tahan terhadap saya. Setelah segala sesuatu yang kita telah melalui bersama-sama, ia tidak akan menggunakan fakta dari masa lalu sebagai senjata melawan hubungan kami telah bekerja sangat keras untuk membangun. "Sayang, kau baik-baik saja?" Tanya ibu saya, duduk di tepi tempat tidur. "Maafkan saya. Mungkin malam ini bukan waktu terbaik untuk memberitahu Anda tentang hal ini. Aku begitu terkejut ketika Anda mengatakan kepada saya siapa dia sebenarnya. Pada awalnya saya hanya marah bahwa Anda menjual diri Anda kepada atasan Anda, tapi kemudian ketika Anda mengatakan kepada saya bagaimana Anda merasa, aku hanya tidak bisa menanggung rasa bersalah. " " Tidak apa-apa, ibu, "kataku duduk. "Ini semua baik-baik saja. Saya senang Anda mengatakan kepada saya karena saya akan pergi ke sana dan menceritakan semua ini sendiri. Itulah satu-satunya cara untuk memiliki hubungan yang sehat. " Mataku ibu masih berkaca-kaca, tapi dia diperpanjang telapak tangannya ke wajah saya dan mengusap pipiku. "Anda akan melakukan hal yang benar, Aria," katanya endearingly. "Anda selalu melakukan."