Parent CooperativesParent cooperati

Parent Cooperatives
Parent cooperative schools are organized and run by
parents. This type of early childhood setting off ers a
unique opportunity for parents to be involved in the education
of their child. Faculty wives at the University of
Chicago started the fi rst parent cooperative, the Chicago
Cooperative Nursery School, in 1915.
Parent cooperative schools may off er half-day or fullday
child care programs and are usually nonprofi t organizations.
Th ey are similar to other nursery schools, with
two notable exceptions. First, parents organize and maintain
the school: they hire the teachers, buy supplies and
equipment, recruit members, raise funds, influence
school philosophy, and manage the budget.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Induk koperasiInduk koperasi sekolah diatur dan dikelola olehorang tua. Jenis berangkat dini erskesempatan unik bagi orang tua untuk terlibat dalam pendidikananak mereka. Istri Fakultas di UniversitasChicago mulai fi rst induk koperasi, ChicagoKoperasi sekolah, pada tahun 1915.Induk koperasi sekolah mungkin off er setengah hari atau fulldayanak peduli program dan biasanya nonprofi t organisasi.Th ey mirip dengan sekolah yang lain pembibitan denganpengecualian. Pertama, orang tua mengatur dan menjagaSekolah: mereka mempekerjakan guru, membeli perlengkapan danperalatan, merekrut anggota, mengumpulkan dana, mempengaruhiSekolah filsafat, dan mengelola anggaran.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Koperasi Induk
sekolah koperasi induk diatur dan dijalankan oleh
orang tua. Jenis PAUD berangkat ers sebuah
kesempatan yang unik bagi orang tua untuk terlibat dalam pendidikan
anak mereka. Istri fakultas di Universitas
Chicago mulai pertama orang tua kooperatif, Chicago
Koperasi Nursery School, pada tahun 1915.
sekolah Induk Koperasi mungkin off er setengah hari atau fullday
penitipan anak program dan organisasi t biasanya nonprofi.
Th ey mirip dengan lainnya sekolah pembibitan, dengan
dua pengecualian. Pertama, orang tua mengatur dan memelihara
sekolah: mereka menyewa guru, membeli persediaan dan
peralatan, merekrut anggota, mengumpulkan dana, mempengaruhi
filsafat sekolah, dan mengelola anggaran.