g. Ocular Irritancy test 16The opti

g. Ocular Irritancy test 16
The optimized formulation was terminally sterilized and evaluated
for in vivo performance in animal model (Albino Rabbits). The
protocol is approved by college ethical committee (Ethical
committee Registration number is CPCSEA/IAEC/Reg. No.
518/2009).
h. Ex vivo corneal permeation studies using goat’s cornea
Goat cornea was used for the present investigation to study the
permeation across the corneal membrane. Whole eyeballs of goat
were procured from a slaughter house and transported to laboratory
in cold condition in normal saline maintained at 4ºC.

CONCLUSIONS
Rationale of the present study was to improve the precorneal
residence time, and sustain the drug release by utilizing the
approach of in situ gelling systems using Gelrite as polymers. It was
envisaged that this techniques would prove successful in case of
formulations prepared with the drug (KT).Hence, it can be
concluded that in situ gelling systems are viable alternative to
conventional eye drops by providing sustained release of
medicaments to the eye.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

g. uji iritasi okular 16Perumusan dioptimalkan parah disterilkan dan dievaluasiuntuk kinerja di vivo dalam hewan model (Albino kelinci). Theprotokol disetujui oleh perguruan tinggi etika Komite (etikanomor pendaftaran Komite adalah No. CPCSEA/IAEC/Reg.518/2009).h. ex vivo kornea permeasi studi menggunakan kambing korneaKornea kambing digunakan untuk penyelidikan hadir untuk belajarpermeasi di membran kornea. Seluruh eyeballs kambingDiperoleh dari sebuah rumah pembantaian dan diangkut ke laboratoriumdalam kondisi dingin di normal saline dilakukan di 4ºC.KESIMPULANAlasan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan precornealResidence waktu, dan mempertahankan rilis obat dengan memanfaatkanpendekatan di situ gelling sistem menggunakan Gelrite sebagai polimer. Itumembayangkan bahwa teknik ini akan membuktikan sukses terhadapformulasi disiapkan dengan obat (KT). Oleh karena itu, dapatmenyimpulkan bahwa di situ gelling sistem yang alternatif untuktetes mata konvensional dengan menyediakan berkelanjutan rilismedicaments mata.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

g. Mata Iritasi tes 16
formulasi dioptimalkan itu disterilisasi dan dievaluasi
untuk kinerja in vivo pada hewan model (Albino Kelinci). The
protokol disetujui oleh komite etika perguruan tinggi (Ethical
nomor registrasi panitia adalah CPCSEA / IAEC / Reg. No.
518/2009).
h. Ex vivo studi permeasi kornea menggunakan kambing kornea
kambing kornea digunakan untuk penyelidikan hadir untuk mempelajari
permeasi melintasi membran kornea. Bola mata seluruh kambing
yang diperoleh dari rumah potong hewan dan diangkut ke laboratorium
dalam kondisi dingin di salin normal dipertahankan pada 4ºC. KESIMPULAN Alasan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prekornea waktu tinggal, dan mempertahankan pelepasan obat dengan memanfaatkan pendekatan in situ gelling sistem yang menggunakan Gelrite sebagai polimer. Itu dipertimbangkan bahwa teknik ini akan membuktikan sukses dalam hal formulasi siap dengan obat (KT) .Hence, dapat disimpulkan bahwa sistem in situ gel yang alternatif untuk mata konvensional tetes dengan memberikan rilis berkelanjutan obat-obatan untuk mata.