Dipsastraea coral skeletons have be

Dipsastraea coral skeletons have been shown to be reliable recorders of environmental conditions in tropical to subtropical regions based on their preserved stable oxygen isotope composition in Weber and Woodhead [1972] and Sr/Ca ratios [Mishima et al., 2009]. However, Dipsastraea (Favia) in the Korea Strait is exposed to a harsh environment characterized by large seasonal temperature fluctuations and, more importantly, low winter temperatures falling down to 13°C. These environmental conditions cast doubt on its appropriateness as an environmental archive, and consequently, its reliability as an environmental recorder needs to be verified. Previous studies have found that such environmental conditions may restrict the continuous growth of coral, and make skeletal geochemistry less reliable [Fallon et al., 1999; Montagna et al., 2007]. F

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dipsastraea karang kerangka telah terbukti menjadi diandalkan perekam kondisi lingkungan di tropis untuk daerah subtropis berdasarkan komposisi isotop oksigen stabil yang diawetkan di Weber dan Woodhead [1972] dan Sr Ca rasio [Mishima et al., 2009]. Namun, Dipsastraea (Favia) di Selat Korea terpapar pada lingkungan yang keras yang ditandai dengan fluktuasi suhu musiman yang besar dan, lebih penting lagi, rendah musim dingin suhu yang jatuh ke 13 ° C. Kondisi lingkungan tersebut meragukan keterlaksanaannya sebagai arsip lingkungan, dan akibatnya, kehandalan sebagai perekam lingkungan kebutuhan untuk diverifikasi. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa kondisi lingkungan tersebut mungkin membatasi pertumbuhan terus-menerus karang, dan membuat rangka geokimia kurang dapat diandalkan [Fallon et al., 1999; Montagna et al., 2007]. F

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

kerangka Dipsastraea karang telah terbukti menjadi perekam handal kondisi lingkungan di tropis untuk daerah subtropis berdasarkan komposisi isotop mereka diawetkan oksigen stabil di Weber dan Woodhead [1972] dan Sr rasio / Ca [Mishima et al., 2009]. Namun, Dipsastraea (Favia) di Selat Korea terkena lingkungan yang keras ditandai dengan fluktuasi suhu musiman yang besar dan, yang lebih penting, musim dingin suhu rendah jatuh ke 13 ° C. Kondisi lingkungan meragukan kesesuaian sebagai arsip lingkungan, dan akibatnya, kehandalan sebagai perekam lingkungan perlu diverifikasi. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa kondisi lingkungan tersebut dapat membatasi pertumbuhan yang berkesinambungan karang, dan membuat geokimia skeletal kurang dapat diandalkan [Fallon et al., 1999; Montagna et al., 2007]. F