The measured torsional vibration st

The measured torsional vibration stress curves are obtained by using the measured torsional vibration amplitude Ai at the
free end of the propulsion shafting and the relative elastic
torque Ti,i+1. The experimental torsional vibration stress at the
i-i+1 shaft
τ i i i i i i i , + + + 1 , 1 , 1 = T A W . The predicted torsional vibration stresses in the crankshaft and propeller using the
measured data and the model of the shafting system are shown
in Fig. 6. Comparing these curves with the calculated curves
given in Fig. 4, it can be seen that the 3.0, 4.5, 6.0 and 9.0
orders fourth-mode stress curves in both the crankshaft and
the propeller shaft calculated from the measured data are
dominant. The rigid-body motion of the crankshaft at the
low speed range is also notable. Except for the rigid-body
motion, the stress curves in the crankshaft are reasonably
coincident with those in Fig. 4(a), but this is not the case for
the propeller shaft, which can be seen by comparing Figs. 4(b)
and 6(b).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Getaran torsional diukur stres kurva diperoleh dengan menggunakan amplitudo getaran torsional diukur Ai digratis akhir shafting propulsi dan elastis relatiftorsi Ti, i + 1. Getaran torsional eksperimental stres dii-i + 1 batangΤ saya saya aku aku aku aku aku, +++ 1, 1, 1 = T W. Tekanan getaran torsional diperkirakan dalam poros engkol dan menggunakan baling-balingdiukur data dan model sistem shafting ditampilkanpada gambar 6. Membandingkan kurva ini dengan kurva dihitungdiberikan dalam gambar 4, dapat dilihat bahwa 3.0, 4,5, 6.0 dan 9.0pesanan empat-mode stres kurva di kedua poros engkol danporos baling-baling yang dihitung dari data diukur adalahdominan. Gerakan tubuh kaku Crankshaft diRentang kecepatan yang rendah ini juga terkenal. Kecuali untuk tubuh kakugerak, kurva stres di poros engkol yang cukupini bertepatan dengan orang-orang dalam gambar 4(a), tapi ini tidak terjadi untukporos baling-baling, yang dapat dilihat dengan membandingkan rajah-rajah 4(b)dan 6.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kurva tegangan getaran torsional yang diukur diperoleh dengan menggunakan diukur torsi amplitudo getaran Ai di
ujung bebas dari shafting propulsi dan elastis relatif
torsi Ti, i + 1. Eksperimental torsi stres getaran di
i-i + 1 poros
τ iiiiiii, + + + 1, 1, 1 = TAW. Tekanan getaran diprediksi torsional di crankshaft dan baling-baling menggunakan
data yang diukur dan model dari sistem shafting ditunjukkan
pada Gambar. 6. Membandingkan kurva ini dengan kurva dihitung
diberikan pada Gambar. 4, dapat dilihat bahwa 3.0, 4.5, 6.0 dan 9.0
kurva tegangan perintah keempat modus baik di crankshaft dan
poros baling-baling dihitung dari data yang diukur adalah
dominan. Gerakan kaku-tubuh crankshaft di
kisaran kecepatan rendah ini juga terkenal. Kecuali untuk kaku-tubuh
gerak, kurva tegangan di crankshaft yang cukup
bertepatan dengan orang-orang pada Gambar. 4 (a), tapi ini bukan kasus untuk
poros baling-baling, yang dapat dilihat dengan membandingkan Gambar. 4 (b)
dan 6 (b).