Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Gambar 1: Penelitian kerangkaKerangka penelitian di atas menghasilkan tiga hipotesis akan diuji dalam studi. Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:H1: Penerapan Total Quality Management (TQM) memiliki efek signifikan terhadap kinerja organisasiH2: Penerapan Total Quality Management (TQM) memiliki efek signifikan terhadap keunggulan kompetitifH3: Keunggulan kompetitif memiliki efek signifikan terhadap kinerja organisasi4. penelitian metodePenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang menekankan pengujian teori atau konsep melalui variabel metrik pengukuran dan melakukan prosedur analisis data dengan alat Statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2008). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari metode kuesioner. Responden adalah manajer yang memiliki pengetahuan terbaik tentang operasi dan manajemen mutu dalam organisasi. Jadi, diputuskan untuk memilih manajer yang relevan untuk studi saat ini seperti kualitas manajer, dan operasi/produksi manajer. Informasi tentang perusahaan yang Diperoleh dari Statistik Biro Pusat dari Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasi studi ini terdiri dari perusahaan-perusahaan terdaftar perikanan. Ada 66 perusahaan perikanan yang terdaftar secara resmi (BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2009). Sebanyak 66 Unit Perikanan perusahaan yang disurvei. Kuesioner dikirimkan melalui pos di bagian, dan sisanya disampaikan langsung oleh para peneliti di189 TQM praktek, keunggulan kompetitif dan kinerja organisasicontoh perusahaan. Sejumlah 55 kuesioner dikumpulkan hingga akhir survei. Oleh karena itu, sampel akhir untuk studi adalah 55 perusahaan perikanan. Pengambilan contoh menggunakan sampel populasi atau sensus (Sugiyono, 2008).Ada tiga variabel yang dipelajari, yaitu: penerapan Total Quality Management (TQM), keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi. Total Quality Management (TQM) praktek yang diambil sebagai variabel eksogen. Sementara, keuntungan kompetitif, dan organisasi kinerja adalah variabel endogen. Tujuh item yang digunakan untuk mengukur TQM praktik dalam organisasi didasarkan pada aspek kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan, informasi dan analisis, orang-orang manajemen, proses manajemen, dan manajemen pemasok (Sila dan Ebrahimpour, 2005). Variabel keunggulan kompetitif yang diukur oleh harga biaya, pengiriman kehandalan, inovasi produk, dan waktu ke pasar (Li et al., 2006). Sementara kinerja organisasi diukur berdasarkan aspek laba atas investasi (ROI), pasar saham (Stock et al., 2000).Selain itu, keseluruhan indikator dalam kuesioner penelitian menggunakan lima poin Likert skala dipekerjakan untuk mencetak tanggapan (1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = netral; 4 = setuju; 5 = sangat setuju). Untuk lebih mudah interpretasi hasil penelitian, skala berubah menjadi interval kelas sebagai berikut: (1) 1,00 untuk 1,80 = sangat rendah; (2) 1.81 untuk 2,60 = rendah; (3) 2,61 untuk 3,40 = tinggi cukup, (4) 3.41 untuk 4,20 = tinggi; dan (5) 4,21 untuk 5,00 = sangat tinggi (Sugiyono, 2008).Validitas instrumen diuji oleh Pearson produk saat korelasi. Instrumen memiliki validitas yang tinggi jika nilai korelasi setiap indikator korelasi total lebih dari 0,30 atau r-nilai > 0,30 (Cooper dan Emory, 2002). Keandalan konstruksi diuji dengan Cronbach's Alpha. Seperti yang disarankan oleh Hair et al. (1998), yang memotong titik untuk Cronbach's Alpha adalah > 0,60. Hasil validitas dan uji Reliabilitas disajikan dalam tabel1. berdasarkan tabel, nilai korelasi (r) dan Cronbach/α yang baik di atas kriteria. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sah dan handal.Gambar 1: Penelitian kerangkaKerangka penelitian di atas menghasilkan tiga hipotesis akan diuji dalam studi. Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:H1: Penerapan Total Quality Management (TQM) memiliki efek signifikan terhadap kinerja organisasiH2: Penerapan Total Quality Management (TQM) memiliki efek signifikan terhadap keunggulan kompetitifH3: Keunggulan kompetitif memiliki efek signifikan terhadap kinerja organisasi4. penelitian metodePenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang menekankan pengujian teori atau konsep melalui variabel metrik pengukuran dan melakukan prosedur analisis data dengan alat Statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2008). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari metode kuesioner. Responden adalah manajer yang memiliki pengetahuan terbaik tentang operasi dan manajemen mutu dalam organisasi. Jadi, diputuskan untuk memilih manajer yang relevan untuk studi saat ini seperti kualitas manajer, dan operasi/produksi manajer. Informasi tentang perusahaan yang Diperoleh dari Statistik Biro Pusat dari Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasi studi ini terdiri dari perusahaan-perusahaan terdaftar perikanan. Ada 66 perusahaan perikanan yang terdaftar secara resmi (BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2009). Sebanyak 66 Unit Perikanan perusahaan yang disurvei. Kuesioner dikirimkan melalui pos di bagian, dan sisanya disampaikan langsung oleh para peneliti di189 TQM praktek, keunggulan kompetitif dan kinerja organisasicontoh perusahaan. Sejumlah 55 kuesioner dikumpulkan hingga akhir survei. Oleh karena itu, sampel akhir untuk studi adalah 55 perusahaan perikanan. Pengambilan contoh menggunakan sampel populasi atau sensus (Sugiyono, 2008).There were three variables studied, namely: Total Quality Management (TQM) practices, competitive advantage, and organizational performance. Total Quality Management (TQM) practices are taken as exogenous variables. While, competitive advantage, and organizational performance are endogenous variables. Seven items were used to measure TQM practices in organizations based on the aspects leadership, strategic planning, customer focus, information and analysis, people management, process management, and supplier management (Sila and Ebrahimpour, 2005). The competitive advantage variable was measured by price/cost, delivery dependability, product innovation, and time to market (Li et al., 2006). While organizational performance was measured based on the aspects return on investment (ROI), market share (Stock et al., 2000).Furthermore, overall indicators in the questionnaire of the study uses five-point Likert scale was employed for scoring responses (1 = strongly disagree; 2 = disagree; 3 = neutral; 4 = agree; 5 = strongly agree). For easier interpretation of the results of the study, the scale is changed into interval class as follows: (1) 1.00 to 1.80 = Very Low; (2) 1.81 to 2.60 = Low; (3) 2.61 to 3.40 = high enough, (4) 3.41 to 4.20 = High; and (5) 4.21 to 5.00 = Very High (Sugiyono, 2008).Validitas instrumen diuji oleh Pearson produk saat korelasi. Instrumen memiliki validitas yang tinggi jika nilai korelasi setiap indikator korelasi total lebih dari 0,30 atau r-nilai > 0,30 (Cooper dan Emory, 2002). Keandalan konstruksi diuji dengan Cronbach's Alpha. Seperti yang disarankan oleh Hair et al. (1998), yang memotong titik untuk Cronbach's Alpha adalah > 0,60. Hasil validitas dan uji Reliabilitas disajikan dalam tabel1. berdasarkan tabel, nilai korelasi (r) dan Cronbach/α yang baik di atas kriteria. Jadi, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sah dan handal.1
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..