It's been 18 hours since Tiffany ha

It's been 18 hours since Tiffany has left and Jessica couldn't stop worrying. Was she a bit too harsh? Right now, all she wanted was to see Tiffany walking through the door, smiling widely at her.



"Mom.. did you miss me?" Was what Tiffany always said to her whenever she comes home. But she never did answer back. She never told the latter that she misses her.



Jessica almost shed a tear at what Tiffany has told her.




"Just leave me alone.."


"I'll grant that wish..It is your birthday today mo-.. Jessica Jung.. goodbye."


"Tiffany.. I never meant what I said to you.." A tear fell but it was too late. Tiffany was already gone.


>>>>>>>


After a couple of days passed, Jessica was shocked to find her daughter sleeping on the cold floor in front of their mansion, not to mention that it was raining heavily.



Jessica immediately carried Tiffany into the house and lay the latter onto couch near the fire place.



She began to cry. Tiffany's body was cold and she wasn't breathing..



Jessica gently caressed Tiffany's cold, pale face and smiled sadly.



At least Tiffany was back home..



"Mommy's very sorry baby. I never wanted you to go.." she said sadly before leaning over and landing her warm lips slowly onto Tiffany's cold ones.


>>>>>>>


"Where am I?" Tiffany asked.



Everything around her was black and grey.



"Honey, you are in hell."



"Who are you?" Tiffany raised a brow.



The woman and the man smiled at her and her heart started to beat faster.



"You may not know us but we certainly know you.." They said.



"I'm not going home, am I?"



The woman laughed.



"It's not your time to leave yet.. The one you love is hurting right now and it's your job to be there for her."



"Jessica.. is hurting?"



The woman smiled and hugged her.



"Yes, now you have to go before it's too late." The woman stated nervously, glancing at the man.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

sudah 18 jam sejak tiffany telah meninggalkan dan jessica tidak bisa berhenti khawatir. adalah dia agak terlalu keras? sekarang, semua yang dia inginkan adalah untuk melihat tiffany berjalan melalui pintu, tersenyum lebar padanya.



"ibu .. kau merindukanku?" adalah apa tiffany selalu mengatakan padanya setiap kali dia datang ke rumah. tapi dia tidak pernah menjawab kembali. dia tidak pernah mengatakan kepada kedua bahwa dia merindukannya.



jessica hampir meneteskan air mata pada apa tiffany telah memberitahunya.




"tinggalkan aku sendiri .."


"Aku akan mengabulkan keinginan itu .. itu adalah ulang tahun Anda hari ini mo-.. jessica jung .. selamat tinggal. "


" tiffany .. saya tidak pernah berarti apa yang saya katakan kepada Anda .. " air mata jatuh tapi sudah terlambat. tiffany sudah pergi.





>>>>>>> setelah beberapa hari berlalu,jessica terkejut menemukan putrinya tidur di lantai yang dingin di depan rumah mereka, bukan untuk menyebutkan bahwa hujan berat.



jessica segera dilakukan tiffany ke dalam rumah dan meletakkan kedua ke sofa dekat tempat api.



dia mulai menangis. tubuh tiffany adalah dingin dan dia tidak bernapas ..



jessica lembut membelai dingin, wajah pucat tiffany dan tersenyum sedih.



setidaknya tiffany kembali ke rumah ..



"bayi sangat menyesal ibu itu. saya tidak pernah ingin kau pergi .." katanya sedih sebelum membungkuk dan mendarat bibir hangat perlahan ke yang tiffany yang dingin.





>>>>>>> "di mana am i?" tanya tiffany.



segala sesuatu di sekelilingnya hitam dan abu-abu.



"madu, Anda berada dalam neraka."



"siapa kau?" tiffany mengangkat sebelah alisnya.



wanita dan pria itu tersenyum dan hatinya mulai berdetak lebih cepat.



"Anda mungkin tidak tahu kita tetapi kita pasti tahu Anda .." kata mereka.



"Aku tidak mau pulang, am i?"



wanita itu tertawa.



"itu bukan waktu Anda untuk pergi dulu .. orang yang anda cintai menyakiti sekarang dan tugas Anda berada di sana untuknya. "



" jessica .. menyakiti? "



wanita tersenyum dan memeluknya.



" ya,sekarang Anda harus pergi sebelum terlambat. "wanita menyatakan gugup sambil melirik pria itu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sudah 18 jam sejak Tiffany telah meninggalkan dan Jessica tidak bisa berhenti khawatir. Apakah dia agak terlalu keras? Sekarang, semua yang dia inginkan adalah untuk melihat Tiffany berjalan melalui pintu, tersenyum banyak her.



"ibu... Apakah Anda kehilangan saya?" Apa Tiffany selalu berkata kepadanya setiap kali dia datang rumah. Tapi dia tidak pernah menjawab kembali. Dia tidak pernah mengatakan kedua bahwa dia merindukan dia.



Jessica hampir meneteskan air mata pada apa yang telah memberitahu Tiffany her.




"Tinggalkan aku sendirian..."


"Aku akan memberi tahu keinginan itu...Itu adalah Anda ulang tahun hari ini mo-... Jessica Jung. Selamat tinggal."


"Tiffany... Aku tidak pernah berarti apa yang saya katakan kepada Anda..." Air mata jatuh tapi itu terlalu terlambat. Tiffany sudah pergi.


>>>


setelah beberapa hari berlalu, Jessica terkejut untuk menemukan putrinya tidur di lantai dingin di depan rumah mereka, bukan untuk menyebutkan bahwa itu hujan berat.



Jessica segera dibawa Tiffany ke rumah dan meletakkan kedua ke sofa dekat tempat api.



ia mulai menangis. Tiffany's tubuh itu dingin dan ia tidak bernapas.



Jessica lembut membelai Tiffany's dingin, pucat wajah dan tersenyum sedih.



At Tiffany setidaknya kembali rumah.



"Mommy di bayi sangat menyesal. Aku tidak pernah ingin Anda pergi.."katanya sayangnya sebelum bersandar dan mendarat bibirnya hangat perlahan-lahan ke Tiffany's dingin yang.


>>>


"Mana aku?" Tanya Tiffany.



sesuatu di sekelilingnya adalah hitam dan abu-abu



"Madu, Anda berada di neraka."



"Siapa yang kau?" Tiffany mengangkat alis.



Wanita dan pria tersenyum dan hatinya mulai berdegup.



"Anda mungkin tidak tahu kita tetapi kita pasti tahu Anda..." Mereka berkata.



"Aku tidak akan pulang, aku?"



Wanita tertawa.



"hal ini tidak Anda waktu untuk meninggalkan belum... Yang Anda cintai adalah menyakiti sekarang dan it's pekerjaan Anda berada di sana baginya. "


"Jessica.. Apakah sakit?"



Wanita itu tersenyum dan memeluk her.



"Ya, Sekarang Anda harus sebelum terlambat." Wanita menyatakan gugup, melirik pria.