Such powers constitute a potentiall

Such powers constitute a potentially major exception to the normal near-monopoly rights and commercial discretion enjoyed by the patentee. Their exercise (or threatened exercise) has proved extremely controversial, particularly in the area of pharmaceuticals, where patentees are often looking to recoup millions of dollars invested in developing and testing the patented products.

In late 2006 and early 2007, Thailand announced public, non-commercialuse compulsory licenses for the import and local production of efavirenz and lopinavir/ritonavir (anti-HIV/AIDS drugs made by Merck and Abbott Laboratories, respectively), and an anti-clotting agent sold by Sanofi-Aventis and Bristol-Myers Squibb. More recently, on March 9, 2012, the India Patent Office issued its first compulsory license, which permitted local manufacturer Natco Pharma Ltd. to sell Bayer’s patented renal oncological drug Nexavar in India. According to news reports, the decision was made based on the fact that Bayer was not importing the drug into India in large quantities, and that the product was priced at a level that effectively rendered it inaccessible to the local population.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Wewenang tersebut merupakan pengecualian berpotensi besar normal hampir memonopoli hak dan kebijaksanaan komersial yang dinikmati oleh paten. Mereka latihan (atau terancam latihan) terbukti sangat kontroversial, terutama di bidang farmasi, mana patentees sering mencari untuk menutup jutaan dolar diinvestasikan dalam pengembangan dan pengujian produk dipatenkan. Pada akhir 2006 dan awal 2007, Thailand mengumumkan umum, bebas-commercialuse wajib lisensi untuk impor dan produksi lokal efavirenz dan lopinavir/ritonavir (obat HIV/AIDS dibuat oleh Merck dan Abbott Laboratories, masing-masing), dan agen anti-pembekuan yang dijual oleh Sanofi-Aventis dan Bristol-Myers Squibb. Baru-baru ini, 9 Maret 2012, kantor paten India mengeluarkan wajib lisensi yang pertama, yang diizinkan manufaktur lokal Natco Pharma Ltd untuk menjual Bayer dipatenkan ginjal obat oncological Nexavar di India. Menurut laporan berita, keputusan itu dibuat berdasarkan pada kenyataan bahwa Bayer tidak mengimpor obat ke India dalam jumlah besar, dan bahwa pada tingkat yang efektif diberikan tidak dapat diakses untuk penduduk setempat harga produk.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kekuatan tersebut merupakan pengecualian berpotensi besar untuk hak mendekati monopoli normal dan kebijaksanaan komersial dinikmati oleh paten tersebut. Latihan mereka (atau mengancam latihan) telah terbukti sangat kontroversial, khususnya di bidang farmasi, di mana patentees sering mencari untuk menutup jutaan dolar diinvestasikan dalam mengembangkan dan menguji produk dipatenkan. Pada akhir 2006 dan awal tahun 2007, Thailand mengumumkan publik, non -commercialuse lisensi wajib untuk impor dan produksi lokal efavirenz dan lopinavir / ritonavir (obat anti-HIV / AIDS yang dibuat oleh Merck dan Abbott Laboratories, masing-masing), dan agen anti-pembekuan dijual oleh Sanofi-Aventis dan Bristol-Myers Squibb. Baru-baru ini, pada tanggal 9 Maret 2012, Kantor Paten India mengeluarkan lisensi wajib pertama yang diizinkan produsen lokal Natco Pharma Ltd untuk menjual Bayer dipatenkan ginjal obat onkologi Nexavar di India. Menurut laporan berita, keputusan itu dibuat berdasarkan fakta bahwa Bayer tidak mengimpor obat ke India dalam jumlah besar, dan produk tersebut harga pada tingkat yang efektif diberikan itu tidak dapat diakses oleh penduduk setempat.