Our studies of practical intelligen

Our studies of practical intelligence do not question the importance of traditional analytical cognitive abilities. There is evidence that conventional tests of intelligence predict both school performance and job performance (Barrett &Depinet 1991; Schmidt & Hunter 1998; Wigdor& Gamer 1982). What these studies do suggest is that there are other aspects of intelligence that may be independent of IQ and that are important to performance, but that largely have been neglected in the measurement of intelligence. 3.1.6. Practical intelligence around the world We have also tested our ideas about practical intelligence in a variety of settings around the world. Sometimes, we find that tacit knowledge is very similar from one place to the other. For example, in a study of tacit knowledge for basic office workplace skills, we found a correlation of "Afy House is a Very VeryVery Fine House" — But it is Not the Only House 385 0.91 between patterns of preferred responses in the United States versus Spain (Grigorenko et al. 2000). But sometimes, very different results obtain from one country to another. In a study near Kisumu, Kenya, we tested the practical intelligence of rural Kenyan children (Sternberg et al., in press). We constructed a test of practical intelligence for children of roughly 11 to 15 years of age measuring indigenous tacit knowledge about natural herbal medicines that could be used to combat various illnesses. The test assessed knowledge of the names of the medicines as well as the conditions for which they are each used. This knowledge, never taught in school, is believed to be important for adaptation to the harsh environment of life in rural Kenya and is valued by the indigenous communities. We found a significantly negative correlation of over -0.3 in magnitude between the scores on the indigenous test and the scores on crystallized intellectual abilities (comprising the Mill Hill Vocabulary Scale [in English] and a comparable test administered in the Dholuo language, which is spoken in the homes of the children, respectively), and no correlation with scores on tests of fluid {Raven ColouredProgressive Matrices). Such correlations are consistent with the triarchic theory of human intelligence rather than traditional psychometric theories positing a general ability at the top of a hierarchy of abilities (e.g. Carroll 1993; Cattell 1971; Gustafsson1984, 1988; Horn 1994).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi kami kecerdasan praktis jangan mempertanyakan pentingnya kemampuan kognitif analitik yang tradisional. Ada bukti bahwa konvensional tes kecerdasan memprediksi kinerja sekolah dan kinerja kerja (Barrett & Depinet tahun 1991; Schmidt & Hunter 1998; Wigdor & Gamer 1982). Apa yang studi ini menunjukkan bahwa ada aspek lain dari kecerdasan yang mungkin independen IQ dan penting untuk kinerja, tapi itu sebagian besar telah diabaikan dalam pengukuran intelijen. 3.1.6. praktis intelijen di seluruh dunia kami juga telah menguji ide-ide kita tentang intelijen praktis dalam berbagai pengaturan di seluruh dunia. Kadang-kadang, kita menemukan bahwa diam-diam pengetahuan sangat mirip dari satu tempat ke yang lain. Misalnya, dalam sebuah studi pengetahuan diam-diam untuk keterampilan kerja dasar kantor, kami menemukan korelasi "Afy House adalah sangat VeryVery halus House" — tapi tidak hanya rumah 385 0.91 antara pola disukai tanggapan di Amerika Serikat versus Spanyol (Grigorenko et al. 2000). Tapi kadang-kadang, mendapatkan hasil yang sangat berbeda dari satu negara ke yang lain. Dalam sebuah studi di Kisumu, Kenya, kami menguji kecerdasan praktis anak-anak Kenya pedesaan (Sternberg et al., pers). Kami membangun sebuah tes kecerdasan praktis untuk anak-anak dari kira-kira 11 sampai 15 tahun usia yang mengukur adat diam-diam pengetahuan tentang obat-obatan herbal alami yang dapat digunakan untuk memerangi berbagai penyakit. Tes dinilai pengetahuan tentang nama-nama obat-obatan serta kondisi yang mereka masing-masing digunakan. Pengetahuan ini, tidak pernah diajarkan di sekolah, yang diyakini menjadi penting bagi adaptasi terhadap lingkungan hidup di pedesaan Kenya yang kasar dan dihargai oleh masyarakat adat. Kami menemukan korelasi negatif secara signifikan lebih dari-0.3 di besarnya antara nilai pada tes adat, dan nilai mengkristal kemampuan intelektual (terdiri dari Mill Hill Kosakata skala [dalam bahasa Inggris] dan tes sebanding dikelola dalam bahasa Dholuo, yang dituturkan di rumah-rumah anak-anak, masing-masing), dan tidak ada korelasi dengan Skor tes cairan {Raven ColouredProgressive matriks). Korelasi tersebut konsisten dengan teori triarchic kecerdasan manusia daripada teori psikometrik tradisional positing kemampuan umum di bagian atas hirarki kemampuan (misalnya Carroll 1993; Cattell 1971; Gustafsson1984, 1988; Horn 1994).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi kami kecerdasan praktis tidak mempertanyakan pentingnya kemampuan kognitif tradisional analitis. Ada bukti bahwa tes konvensional kecerdasan memprediksi baik kinerja sekolah dan prestasi kerja (Barrett & Depinet 1991; Schmidt & Hunter 1998; Wigdor & Gamer 1982). Apa studi ini tidak menunjukkan bahwa ada aspek-aspek lain dari kecerdasan yang mungkin independen IQ dan yang penting untuk kinerja, tapi itu sebagian besar telah diabaikan dalam pengukuran kecerdasan. 3.1.6. Intelijen Praktis seluruh dunia Kami juga telah menguji ide-ide kita tentang kecerdasan praktis dalam berbagai pengaturan di seluruh dunia. Kadang-kadang, kita menemukan bahwa pengetahuan tacit sangat mirip dari satu tempat ke tempat yang lain. Sebagai contoh, dalam sebuah studi pengetahuan tacit untuk keterampilan kerja kantor dasar, kami menemukan korelasi "Afy House adalah Sangat Baik veryvery rumah" - Tapi Bukan Hanya Rumah 385 0,91 antara pola respon disukai di Amerika Serikat vs Spanyol (Grigorenko et al. 2000). Tapi kadang-kadang, hasil yang sangat berbeda mendapatkan dari satu negara ke negara lain. Dalam sebuah studi di dekat Kisumu, Kenya, kami menguji kecerdasan praktis anak Kenya pedesaan (Sternberg et al., Dalam pers). Kami membangun sebuah tes kecerdasan praktis untuk anak-anak dari sekitar 11 sampai 15 tahun mengukur pengetahuan tacit adat tentang obat-obatan herbal alami yang dapat digunakan untuk memerangi berbagai penyakit. Tes menilai pengetahuan tentang nama-nama obat-obatan serta kondisi yang mereka masing-masing digunakan. Pengetahuan ini, tidak pernah diajarkan di sekolah, diyakini penting untuk adaptasi dengan lingkungan yang keras hidup di Kenya pedesaan dan dihargai oleh masyarakat adat. Kami menemukan korelasi signifikan negatif lebih -0.3 besarnya antara skor pada tes adat dan skor pada kemampuan intelektual mengkristal (terdiri dari Mill Hill Kosakata Skala [dalam bahasa Inggris] dan tes sebanding diberikan dalam bahasa Dholuo, yang diucapkan di rumah anak-anak, masing-masing), dan tidak ada korelasi dengan nilai pada tes cairan {Raven ColouredProgressive Matriks). Korelasi tersebut konsisten dengan teori triarchic kecerdasan manusia daripada teori psikometri tradisional positing kemampuan umum di atas hirarki kemampuan (misalnya Carroll 1993; Cattell 1971; Gustafsson1984, 1988; Horn 1994).