Maritime crimes targeting high-valu

Maritime crimes targeting high-value asset operations in the GOG emerged as a regional problem in the late 1990s. Since then, the incidence of piracy and armed robbery at sea in the GOG has waxed and waned, but has remained a concern for the shipping and energy industries, as well as for regional states and their trading partners. As of 2014, armed criminals, primarily based out of Nigeria, generally steal cargoes consisting of refined oil or other products. Unlike piracy off the Horn of Africa, the Nigerian criminals have no safe place to keep captured ships while negotiating ransoms. Generally speaking, there are three types of incidents in the GOG– low-level robberies, kidnap for ransoms, and hijacking for cargo theft. Although most attacks continue to happen inside territorial seas, many attacks occur beyond 12 nautical miles and often beyond the range of navies in the region.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kejahatan Kelautan penargetan aset bernilai tinggi operasi di GOG muncul sebagai masalah regional di akhir 1990-an. Sejak itu, insiden pembajakan dan perampokan bersenjata di laut di GOG telah Wax dan berkurang, tapi tetap menjadi perhatian untuk pengiriman dan industri energi, serta untuk negara-negara regional dan mitra-mitra dagang mereka. Pada tahun 2014, penjahat bersenjata, terutama berdasarkan dari Nigeria, umumnya mencuri kargo yang terdiri dari minyak olahan atau produk lain. Tidak seperti pembajakan di Tanduk Afrika, penjahat Nigeria memiliki tidak ada tempat yang aman untuk menjaga kapal-kapal yang diambil sementara bernegosiasi uang tebusan. Secara umum, ada tiga jenis peristiwa di GOG-rendah tingkat perampokan, penculikan untuk uang tebusan, dan pembajakan untuk kargo pencurian. Meskipun kebanyakan serangan terus terjadi di dalam wilayah laut, banyak serangan terjadi lebih dari 12 nautical mil dan sering luar jangkauan angkatan laut di wilayah itu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kejahatan maritim menargetkan operasi aset bernilai tinggi di GOG muncul sebagai masalah regional pada akhir 1990-an. Sejak itu, insiden pembajakan dan perampokan bersenjata di laut dalam GOG telah wax dan menyusut, namun tetap menjadi perhatian untuk pengiriman dan energi industri, serta untuk negara-negara regional dan mitra dagang mereka. Pada tahun 2014, penjahat bersenjata, terutama berbasis di Nigeria, umumnya mencuri kargo yang terdiri dari minyak olahan atau produk lainnya. Tidak seperti pembajakan di lepas pantai Tanduk Afrika, Nigeria penjahat tidak memiliki tempat yang aman untuk menjaga kapal ditangkap ketika bernegosiasi uang tebusan. Secara umum, ada tiga jenis insiden di GOG- perampokan tingkat rendah, menculik untuk uang tebusan, dan pembajakan untuk pencurian kargo. Meskipun sebagian besar serangan terus terjadi di dalam laut teritorial, banyak serangan terjadi di luar 12 mil laut dan sering di luar jangkauan angkatan laut di wilayah tersebut.