Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Itu ditekankan bahwa 'kolonial Indonesia, setidaknya di abad ke-20, adalah jauh lebih dari sekedar nightwatchman negara, peduli murni dengan hukum dan keaturan, dan pengumpulan pajak' (halaman 155). Ada banyak reformasi dan umum antusiasme untuk modernisasi, sebagai dicirikan oleh kebijakan etika tetapi juga oleh sejumlah besar proyek-proyek yang dibangun dalam infrastruktur fisik. Hal ini tercermin dalam porsi besar pemerintah PDB. Hal ini luar biasa bahwa pada awal periode independen, dari 1950 sampai 1965, pertumbuhan riil pada pengeluaran publik adalah jauh lebih rendah daripada di tiga dekade pertama abad kedua puluh. Kenaikan saham umum pengeluaran relatif terhadap PDB terjadi tidak lebih awal dari bagian akhir 1970-an (p. 201). Bab 5 berhak 'Dampak perdagangan internasional', dan berkaitan dengan peran (penting) perdagangan di perekonomian Indonesia, syarat-syarat perdagangan, perubahan dalam rezim perdagangan ("kenaikan dan penurunan liberalisme perdagangan bebas di era kolonial"), rezim perdagangan diatur sejak tahun 1950, dan pasca kolonial pengalaman dalam perdagangan. Secara keseluruhan, pandangan Stan 's "kolonial drain" tampaknya menjadi pesimis. Ini jelas dari nya evaluasi periode boom minyak (1973-1981), dimana Booth menulis: ' tentu saja, ada banyak bukti bahwa investasi pemerintah selama boom minyak ini adalah jauh dari optimal. Tapi setidaknya sewa ditahan di ekonomi domestik. Kebijakan anggaran telah digunakan untuk investasi modal manusia dan fisik pada awal periode dalam sejarah ekonomi Indonesia, per kapita output dan standar hidup bisa telah berkembang lebih cepat daripada sebenarnya yang terjadi ' (p. 243). Lebih lanjut mengelaborasi catatan investasi dalam perekonomian kolonial,
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
![](//idimg.ilovetranslation.com/pic/loading_3.gif?v=b9814dd30c1d7c59_8619)