POLYMORPHISM OILThermal Polymerizat

POLYMORPHISM OIL
Thermal Polymerization of some oils (soybean, linseed)
by heating above 300 C giving so called “bodied oils”.
via Diels-Alder reaction
relatively high loss of material due to thermal degradation.

Cationic polymerization of oils in the presence of BF3 catalysts
to obtain oligomeric oils has been described in literature and patents
but the procedure required higher temperature and unstable catalyst

Cationic polymerization of soybean and linseed oil at low temperature
without weight loss.
The degree of polymerization is dependent on the unsaturation of oils and time of reaction.

Polymeric oils are
viscous liquids or soft crosslinked gels, depending on molecular weight.

Oils were copolymerized with styrene and divinyl benzene in the presence of Lewis acids (BF3) to obtain rigid materials

Polymerization through sulfur vulcanization was used to make Faktis (or factice), a product that was used as a processing in rubber technology.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

POLIMORFISME MINYAKTermal polimerisasi dari beberapa minyak (kedelai, biji rami) oleh pemanasan di atas 300 C memberikan yang disebut "bertubuh minyak". Via reaksi Diels-Alderhilangnya karena degradasi termal bahan yang relatif tinggi.Kationik polimerisasi minyak hadapan BF3 katalisuntuk mendapatkan minyak Pemlastis telah dijelaskan dalam sastra dan paten tetapi prosedur diperlukan suhu yang lebih tinggi dan tidak stabil katalisKationik polimerisasi kedelai dan minyak biji rami di suhu rendahtanpa penurunan berat badan. Derajat polimerisasi bergantung pada unsaturation dari minyak dan waktu reaksi.Minyak Polimerik cairan kental atau gel lembut crosslinked, tergantung pada berat molekul. Minyak yang dikopolimerisasi dengan benzena styrene dan divinil hadapan Lewis asam (BF3) untuk mendapatkan bahan-bahan yang kaku Polimerisasi melalui belerang vulkanisasi digunakan untuk membuat Faktis (atau factice), sebuah produk yang digunakan untuk pengolahan karet teknologi.