Since the early 1960s farmers have

Since the early 1960s farmers have been
urged to adopt some form of conservation
tillage to save the planet’s soil, to reduce the
amount of fossil fuels burnt in growing
food, to reduce runoff pollution of our waterways,
to reduce wind erosion and air quality
degradation and a host of other noble
and genuine causes. Charles Little in Green
Fields Forever (1987) epitomized the genuine
enthusiasm most conservationists have
for the technique. But early farmer experience,
especially with no-tillage, suggested
that adopting such techniques would result
in greater short-term risk of reduced seedling
emergence, crop yield or, worse, crop
failure, which they were being asked to
accept for the long-term gains outlined above.
Farmers of today were unlikely to see
many short-term benefits of their conservation
practices. Leaving a legacy of better
land for future generations was one thing,
but the short-term reality of feeding the
present generation and making a living
was quite another. Not unreasonably, shortterm
expediency often took priority.
Although some countries already produce

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sejak awal 1960-an petani telahmendesak untuk mengadopsi beberapa bentuk konservasiTanah yg dikerjakan untuk menyelamatkan planet tanah, untuk mengurangijumlah bahan bakar fosil yang terbakar di tumbuhmakanan, untuk mengurangi polusi limpasan dari saluran air kita,untuk mengurangi kualitas angin erosi dan udaradegradasi dan sejumlah mulia lainnyadan penyebab asli. Charles sedikit hijauBidang selamanya (1987) dicontohkan asliKebanyakan konservasionis memiliki antusiasmeuntuk teknik. Tetapi pengalaman awal petani,terutama dengan no-olah tanah, menyarankanitu mengadopsi teknik tersebut akan menghasilkandalam risiko jangka pendek lebih besar mengurangi bibitmunculnya, tanaman hasil atau, lebih buruk lagi, tanamankegagalan, yang mereka sedang diminta untukmenerima keuntungan jangka panjang yang diuraikan di atas.Petani hari ini yang tidak mungkin untuk melihatbanyak manfaat jangka pendek konservasi merekapraktek-praktek. Meninggalkan warisan lebih baikTanah untuk generasi mendatang adalah satu hal,tapi kenyataannya jangka pendek makangenerasi sekarang dan membuat hidupadalah hal lain. Bukannya tanpa alasan, shorttermkebijaksanaan sering mengambil prioritas.Walaupun beberapa negara telah memproduksi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sejak petani awal 1960-an telah
didesak untuk mengadopsi beberapa bentuk konservasi
pengolahan tanah untuk menyelamatkan tanah planet, untuk mengurangi
jumlah bahan bakar fosil dibakar dalam tumbuh
makanan, untuk mengurangi polusi limpasan dari saluran air kita,
untuk mengurangi erosi angin dan kualitas udara
degradasi dan sejumlah mulia lainnya
penyebab dan asli. Charles kecil di Green
Fields Forever (1987) melambangkan asli
antusiasme yang paling konservasionis memiliki
untuk teknik ini. Tetapi pengalaman petani awal,
terutama dengan tanpa olah tanah, menyarankan
bahwa mengadopsi teknik tersebut akan mengakibatkan
risiko jangka pendek yang lebih besar dari penurunan bibit
munculnya, hasil panen atau lebih buruk lagi, tanaman
kegagalan, yang mereka diminta untuk
menerima untuk jangka panjang Keuntungan yang diuraikan di atas.
Petani saat ini tidak mungkin untuk melihat
banyak manfaat jangka pendek konservasi mereka
praktek. Meninggalkan warisan yang lebih baik
lahan untuk generasi mendatang adalah satu hal,
tetapi realitas jangka pendek makan
generasi sekarang dan mencari nafkah
cukup lain. Tidak masuk akal, jangka pendek
kebijaksanaan sering mengambil prioritas.
Meski beberapa negara sudah menghasilkan