PS from 5% to 20%, respectively (Bl

PS from 5% to 20%, respectively (Blends 1–4). On the other hand, in
the same blends, the percentage of SOS decreased from 37.2% to
35.5%. The increasing and decreasing phenomena of the TG components found in the blends could be due to the dilution and solubilisation of the fat mixtures. It has been well acknowledged that
blending of fats and oils resulted in the modification of the TG
components (Jeyarani & Reddy, 1999; Jeyarani & Reddy, 2010;
Maheshwari & Reddy, 2005; Rodrigues & Gioielli, 2003). Therefore,
the proposed TG profiles of the formulated Blends No. 1–4 were
similar to the typical TG compositions of cocoa butter equivalents
(CBEs) reported by Jeyarani and Reddy (1999), Undurraga,
Markovits, and Erazo (2001), Maheshwari and Reddy (2005), Bootello, Hartel, Garcés, Martínez-Force, and Salas (2012), and Jahurul
et al. (2013c). The results for the TG compositions were also in
agreement with the TG compositions of commercial CB, reported
previously (Jinap et al., 2013; Lipp et al., 2001; Rossi, 1996;
Spangenberg & Dionisi, 2001).
3.2. Blending effect on DSC melting thermograms
Fig. 2ashows the melting profiles of the MSF and PS blends
(Blends 1–10). It can be seen that the melting profiles of certain
blends are relatively simple and show a great resemblance to that
of commercial CB. Certain blends, particularly Blends No. 1–4,
showed two maxima for melting. The lower melting point fraction
represented the first maxima with maximum temperature ranges
from 17.0 to 17.6C, whereas the higher melting point fraction
represented the second maxima, with maximum temperature
ranges from 21.4 to 23.0C(Fig. 2a). Our results are in good
agreement with the results reported by Chaiseri and Dimick
(1989). The authors reported two maxima with temperatures at
17 and 21C for commercial CB. In another study,Solís-Fuentes
and Durán-de-Bazúa (2004)also reported two maxima, with temperatures at 11.6 and 22.8C for commercial CB. Generally, cocoa
butters from different regions give different characteristics.
The blend containing 95% MSF and 5% PS, showed a major endothermic peak at 36.2C with small peaks at higher and lower temperatures. However, the formulation containing 90% MSF and 10%
PS showed a lower proportion of the low melting fraction (Fig. 2a).
The high and low melting fractions were improved by blending of
MSF and PS to achieve a smooth consistency, like in commercial
CB. The melting peak temperatures gradually increased and shifted
towards a higher temperature with the addition of PS in the blends.
For instance, the melting peak started at13.4C and ended at

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

PS dari 5% untuk 20%, masing-masing (campuran 1-4). Di sisi lain, di dalamcampuran yang sama, persentase SOS menurun dari 37,2% untuk35,5%. Peningkatan dan penurunan fenomena komponen TG ditemukan dalam campuran dapat karena pengenceran dan keterlarutan campuran lemak. Itu telah baik diakui bahwapencampuran lemak dan minyak mengakibatkan modifikasi dari TGkomponen (Jeyarani & Reddy, 1999; Jeyarani & Reddy, 2010;Maheshwari & Reddy, 2005; Rodrigues & Gioielli, 2003). Oleh karena itu,Profil TG diusulkan diformulasikan campuran No. 1-4 orangmirip dengan komposisi TG khas mentega kakao setara(CBEs) dilaporkan oleh Jeyarani dan Reddy (1999), Undurraga,Markovits, dan Erazo (2001), Maheshwari dan Reddy (2005), Bootello, Hartel, Garcés, Martínez-Force, dan Salas (2012), dan Jahurulet al. (2013c). Untuk komposisi TG hasilnya juga diperjanjian dengan komposisi TG CB komersial, dilaporkansebelumnya (Jinap et al., 2013; Lipp et al., 2001; Rossi, 1996;Spangenberg & Dionisi, 2001).3.2. pencampuran efek pada DSC mencair thermograms2ashows gambar profil mencair dan MSF PS campuran(Campuran 1-10). Hal ini dapat dilihat bahwa pencairan profil tertentucampuran relatif sederhana dan menunjukkan kemiripan yang besar yangCB komersial. Campuran tertentu,: terutama campuran No. 1-4,menunjukkan dua maxima untuk mencair. Fraksi titik lebur lebih rendahmewakili maxima pertama dengan rentang suhu maksimumdari 17,0 17,6 c, sedangkan mencair lebih tinggi titik fraksimewakili maxima kedua, dengan suhu maksimumberkisar dari 21.4 23.0 c (Fig. 2a). Hasil kami adalah baikperjanjian dengan hasil yang dilaporkan oleh Chaiseri dan Dimick(1989). penulis melaporkan dua maxima dengan suhu di17 dan 21 C untuk CB komersial. Dalam studi lain, Solis-Fuentesdan Durán-de-Bazúa (2004) juga melaporkan dua maxima, dengan suhu 11,6 dan 22.8 C untuk CB komersial. Umumnya, kakaomentega dari berbagai daerah memberikan karakteristik yang berbeda.Campuran yang mengandung PS MSF dan 5% 95%, menunjukkan endotermik puncak utama 36.2 c dengan puncak kecil pada suhu tinggi dan rendah. Namun, formulasi yang mengandung 90% MSF dan 10%PS menunjukkan proporsi yang lebih rendah dari fraksi leleh rendah (Fig. 2a).Tinggi dan rendah mencair fraksi ditingkatkan oleh campuranMSF dan PS untuk mencapai konsistensi yang halus, seperti di komersialCB. Suhu mencair puncak secara bertahap meningkat dan bergeserterhadap suhu yang lebih tinggi dengan penambahan PS dalam campuran.Misalnya, puncak mencair dimulai pada 13.4 C dan berakhir pada