Two wise men of Korea were talking

Two wise men of Korea were talking together one day.
One asked the other, "Can you name two brother living close together who saw each other?
"No, I can't," the other wise replied.
"The answer is simple," said the wise men. "Your ears"
"Very well," the second wise man replied. "Let me tell you a story now of two brothers who did meet.
"Once upon a time, there were two brothers who worked as farmers growing rice.
They were both very good to each other.
"One year, the elder brother had some rice to spare.
"He taught, I'd better give some to my younger brother.
He has a large family to feed.
"That night, He carried a large sack of rice to his brother's house. He left it outside the door.
"The next day, He went to his store to count the remaining sack of rice. He was surprised. He still had the same number at before.
"How is it possible?" He asked himself. I'd better take an other sack of rice to my brother's house tonight."
"So that night, after dark, he carried another sack of rice to his brothers house."
"Once more, the next morning, he counted the number of sacks of rice left in his store. He still had the same number as before.
"I can't believe it." He said 'All right, I'll take another sack of rice to my brothers hkuse tonight.'
"That night, for the third time, he went to his brother's house carrying a sack of rice on his back.
"The moon was very bright. He saw someone carrying a sack of rice coming towards him. It was his younger brother,' he called out.
"His younger brother stopped and put down the sack of rice he was carrying.
"Without saying anymore, they both understood what had happened. They laughed for a long time.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dua orang bijaksana Korea berbicara bersama satu hari. Salah satu bertanya yang lain, "Dapatkah Anda nama dua saudara yang tinggal berdekatan yang melihat satu sama lain? "Tidak, aku tidak bisa," bijak lain menjawab. "Jawabannya sederhana," kata orang-orang bijaksana. "Telinga" "Sangat baik," orang bijaksana yang kedua menjawab. "Mari saya ceritakan kisah sekarang dua bersaudara yang Apakah bertemu. "Once upon a time, ada dua bersaudara yang bekerja sebagai petani yang menanam padi.Mereka berdua sangat baik satu sama lain. "Satu tahun, kakak punya beberapa beras untuk cadangan. "Ia mengajar, saya akan lebih baik memberikan beberapa kepada adik saya.Dia memiliki keluarga besar untuk memberi makan. "Malam itu, ia membawa karung besar beras ke rumah saudaranya. Dia meninggalkannya di luar pintu. "Keesokan harinya, ia pergi ke toko untuk menghitung sisa karung beras. Dia terkejut. Ia masih memiliki nomor yang sama di sebelumnya. "Bagaimana Apakah mungkin?" Ia bertanya pada dirinya. Saya akan lebih baik mengambil karung beras ke rumah kakak saya malam ini." "Jadi malam itu, setelah gelap, ia membawa lain karung beras ke rumahnya saudara-saudara." "Sekali lagi, keesokan harinya, dia menghitung jumlah karung beras kiri dalam toko miliknya. Ia masih memiliki nomor yang sama sebelum. "Aku tidak percaya itu." Dia berkata, 'Baiklah, aku akan mengambil lain karung beras untuk hkuse saudara-saudara saya malam ini.' "Malam itu, untuk ketiga kalinya, ia pergi ke rumah saudaranya yang membawa karung beras di punggungnya. "Bulan adalah sangat cerah. Ia melihat seseorang yang membawa karung beras datang mendekat. Itu adalah adiknya,' dia memanggil. "Adik lelakinya berhenti dan meletakkan karung beras yang dia membawa. "Tanpa mengatakan lagi, mereka berdua memahami apa yang terjadi. Mereka tertawa untuk waktu yang lama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dua orang bijak dari Korea berbicara bersama-sama satu hari.
Satu tanya yang lain, "Dapatkah Anda menyebutkan dua saudara yang tinggal berdekatan yang melihat satu sama lain?
" Tidak, aku tidak bisa, "orang bijak lain menjawab.
" Jawabannya sederhana, "kata orang bijak." Anda telinga "
" sangat baik, "jawab orang bijak kedua." Biarkan saya memberitahu Anda sebuah cerita sekarang dari dua bersaudara yang tidak bertemu.
"Sekali waktu, ada dua bersaudara yang bekerja sebagai petani yang menanam padi.
Mereka berdua sangat baik satu sama lain.
" Satu tahun, sang kakak memiliki beberapa beras untuk cadangan.
"Dia mengajarkan saya lebih baik akan memberikan beberapa untuk adik saya.
Dia memiliki keluarga besar untuk memberi makan.
" Malam itu, Dia membawa karung besar beras ke rumah saudaranya. Dia meninggalkannya di luar pintu.
"Keesokan harinya, ia pergi ke toko untuk menghitung karung sisa beras. Dia terkejut. Dia masih memiliki jumlah yang sama di sebelumnya.
" Bagaimana mungkin? "Dia bertanya pada dirinya sendiri. Lebih baik aku mengambil karung lainnya beras untuk rumah kakakku malam ini. "
"Jadi malam itu, setelah gelap, ia membawa karung lain beras ke rumah saudara-saudaranya."
"Sekali lagi, keesokan harinya, ia menghitung jumlah karung beras yang tersisa di tokonya. Dia masih memiliki jumlah yang sama seperti sebelumnya.
" Aku tidak percaya itu. "Dia mengatakan 'Baiklah, aku akan mengambil lagi karung beras untuk saudara-saudara saya hkuse malam ini. '
"Malam itu, untuk ketiga kalinya, ia pergi ke rumah saudaranya membawa karung beras di punggungnya.
"Bulan ini sangat cerah. Dia melihat seseorang membawa karung beras datang ke arahnya. Itu adiknya," dia berseru.
"Adiknya berhenti dan meletakkan karung beras yang dibawanya.
"Tanpa mengatakan lagi, mereka berdua mengerti apa yang terjadi. Mereka tertawa untuk waktu yang lama.