unique nature of IFIs is its compli

unique nature of IFIs is its compliant nature of Islamic
principles compared to conventional financial
institutions. However, there are a few court cases that
have tarnished the reputation of IFIs regarding its
compliance with Islamic principles. Islamic financial
industry is not matured compared to the conventional
industry and due to the fast growing industry, there are a
lot of rooms to improve and the existing guidelines and
Acts are not that comprehensive enough to cater the
current needs of IFIs. For example, Malaysia has Islamic
Banking Act 1983 and the Takaful Act 1984. Now, the
government is introducing the new Islamic Financial
Services Act (IFSA) 2012 to statutorily enforce the
management of Shari’ah non-compliance risk and to
ensure that IFIs’ aim, operation, business, affairs and
activities are Shari’ah-compliant at all times
(http://biz.thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/2/6
/business/12675789&sec=business).
To the extent of the researchers’ knowledge, there is no
specific measurement or guideline to assess the Shari’ah
governance performance of IFIs and to link the performance
measurement indicators, objectives and mission of IFIs.
Therefore, the objective of this research is to propose
the balanced score cared for Shari’ah governance of IFIs.
1.1. Conventional Corporate Governance
The issue of corporate governance is not new. It
emerged with the birth of corporations. The corporation
which is known today, i.e., the profit oriented entities,
originated in England and it has highest quality of
corporate governance standard (CA, 2013; Kasim et al.,
2013). According to Tricker (2012), although corporations
in England emerged at the end of the nineteenth century,
the phrase “corporate governance” was scarcely used until
the 1980s and the literature on corporate governance is
less than half a century old. Directors as the agents of the
corporation need to monitor the performance of the
companies on behalf of the shareholders and hence, the
role of the directors is important (Htay, 2012).
Many theories (e.g., agency theory) and corporate
guidelines suggest that the best way to monitor
directors is by having a good corporate governance
system, thus many corporate laws require it. Corporate
governance is defined in different ways. According to
Jensen and Meckling (1976), “corporate governance is
a complex system of control mechanisms supposed to
influence management behavior in order to guarantee a
high value of the owners’ equity in the firm”. The
definition in the Cadbury report from the UK, 1992 is
more role-oriented and it mostly stresses the rights of
the shareholders. This report defines corporate

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

sifat unik dari IFI adalah alam sesuai Islamprinsip-prinsip dibandingkan dengan konvensional keuanganlembaga-lembaga. Namun, ada beberapa pengadilan kasustelah menodai reputasi IFI mengenai nyakepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam. Islam keuanganindustri tidak matang dibandingkan dengan konvensionalindustri dan karena industri tumbuh cepat, adabanyak kamar untuk meningkatkan dan pedoman yang ada danKisah Para Rasul tidak itu cukup komprehensif untuk memenuhikebutuhan saat ini IFI. Sebagai contoh, Malaysia memiliki IslamUndang-undang perbankan 1983 dan undang-undang Takaful 1984. Sekarang,pemerintah memperkenalkan baru Islam keuanganLayanan Act (Appi) 2012 statutorily menegakkanmanajemen risiko ketidakpatuhan syari'ah dan untukmemastikan bahwa IFI tujuan, operasi, Bisnis, urusan dankegiatan yang Syariah-compliant sepanjang waktu(http://biz.thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/2/6/ Bisnis/12675789 & sec = bisnis).Sejauh pengetahuan para peneliti, ada tidak adapengukuran tertentu atau pedoman untuk menilai syari'ahkinerja tata kelola IFI dan untuk menghubungkan kinerjapengukuran indikator, tujuan dan misi IFI.Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengajukanSkor seimbang dirawat pemerintahan Syari'at IFI.1.1. konvensional tata kelola perusahaanMasalah tata kelola bukanlah hal baru. Itumuncul dengan kelahiran perusahaan. Korporasiyang dikenal hari ini, yaitu profit berorientasi entitas,berasal dari Inggris dan memiliki kualitas tertinggiKelola standar (CA, 2013; Kasim et al.,2013). menurut Tricker (2012), meskipun perusahaandi Inggris muncul pada akhir abad kesembilan belas,frase "corporate governance" telah hampir digunakan sampai1980-an dan literatur tentang tata kelola perusahaankurang dari setengah abad lama. Direksi sebagai agen-agenperusahaan perlu untuk memantau kinerjaperusahaan atas nama para pemegang saham dan karenanya,peran Direksi adalah penting (Htay, 2012).Banyak teori (misalnya, badan Teori) dan perusahaanPedoman menyarankan bahwa cara terbaik untuk memantauDireksi adalah dengan memiliki tata kelola perusahaansistem, sehingga banyak perusahaan hukum membutuhkan itu. Perusahaanpemerintahan didefinisikan dalam cara yang berbeda. MenurutJensen dan Meckling (1976), "Kelola adalahsistem yang kompleks seharusnya mekanismemempengaruhi perilaku manajemen untuk menjaminnilai tinggi pemilik ekuitas di perusahaan". Thedefinisi dalam laporan Cadbury dari Inggris, 1992 adalahlebih berorientasi peran dan kebanyakan menekankan hak-hakPara pemegang saham. Laporan ini mendefinisikan perusahaan