pathophysiology of pressure ulcer f

pathophysiology of pressure ulcer formation is summarized
in eFigure 100-1.2 in online edition, and common
sites of pressure ulcers are shown in Figure 100-2.
Shear force results from the motion of bone and subcutaneous
tissues relative to the skin when the skin is
fixed (e.g., when the upper body of a supine patient is
raised to an angle above 30° and the skin remains in
contact with the bed). Shearing forces are parallel to the
tissue surface, and the subsequent sliding pressure is
transmitted to deeper tissues, which can become angulated
and occlude the blood vessels (Fig. 100-3A). Spinal
cord injury patients develop such shearing forces
with muscle spasms, which may be controlled with
muscle relaxants.8

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Patofisiologi pembentukan ulkus tekanan diringkasdalam eFigure 100-1.2 dalam edisi online, dan umumsitus ulkus tekanan yang ditampilkan dalam gambar 100-2.Kekuatan geser hasil dari gerakan tulang dan subkutanJaringan relatif terhadap kulit ketika kulittetap (misalnya, ketika bagian atas tubuh seorang pasien telentangdiangkat ke sudut di atas 30° dan kulit tetap dikontak dengan tempat tidur). Kekuatan geser sejajarJaringan permukaan, dan tekanan geser berikutnyaditransmisikan ke dalam jaringan, yang dapat menjadi angulateddan occlude pembuluh darah (Fig. 100-3A). Tulang belakangtali cedera pasien mengembangkan kekuatan geser sepertidengan kejang otot, yang dapat dikendalikan denganotot relaxants.8

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

patofisiologi pembentukan ulkus tekanan diringkas
dalam eFigure 100-1,2 dalam edisi online, dan umum
situs ulkus tekanan yang ditunjukkan pada Gambar 100-2.
Hasil kekuatan geser dari gerakan tulang dan subkutan
jaringan relatif terhadap kulit saat kulit
tetap (misalnya, ketika tubuh bagian atas seorang pasien terlentang yang
diangkat ke sudut atas 30 ° dan kulit tetap
kontak dengan tempat tidur). Pasukan geser sejajar dengan
permukaan jaringan, dan tekanan geser selanjutnya adalah
ditransmisikan ke jaringan yang lebih dalam, yang bisa menjadi angulated
dan menutup jalan pembuluh darah (Gambar. 100-3A). Spinal
cord pasien cedera mengembangkan kekuatan geser seperti
dengan kejang otot, yang dapat dikendalikan dengan
relaxants.8 otot