Lesson #2: My Only Comfort"Maybe I

Lesson #2: My Only Comfort

"Maybe I got in over my head a bit with this 11 countries in 11 months thing. When does the next plane leave out of here? I miss my American comforts." Turns out I'm a lot of bark with not much of a bite. You know that dog, that barks it's head off, but then when you come up to pet it, it rolls over to let you scratch his belly? That's how I felt. Turns out I can't do this Race by my own power. Or life in general. Turns out I'm really weak, and if I don't have God on my side, I'm screwed. I guess, I've always known that, but now I REALLY know that truth. Even after my sickness, I struggled with living life here. I wasn't a fan of the food. When I was down and feeling introverted, I didn't have a car to run away to a restaurant to read. My comforts and idols had been stripped away from me. I could now only rely on my God. The One I yell so loudly about on Facebook and Instagram. I'm learning how to actively get to know Him daily. It's not enough to simply proclaim and honor Him to my friends on social media and the world. Above all of my other pursuits, He desires that I know Him like the Father and the Friend that He is (Hosea 6:6, Phil. 3:8).

Lesson #3: The Missionary Actor or the Actor Missionary?

When God called me to the Race, I figured my acting days were behind me. God let me have my fun, but now it was time to get serious about ministry. Well as it turns out my passion for acting was flaming up even more once I got here. It took me by surprise, so I fought it and prayed against it. Still flamed. I told my teammates, waiting for them to say "Taylor, you are supposed to be an international missionary, not some actor in the secular world. Focus on the Race alone!" They didn't say that. In fact, they told me the opposite. They encouraged me to pursue it, keep giving it to God, and they told me they had been struggling with dreams of their future too. What grace! And speaking of grace, God has focused me even more on the now. More focused on being present and letting my post-Race thoughts take a back seat. But I gotta be real with you: I could see myself pursuing acting again when I get back. I could also see myself moving to a country in the Arabian peninsula. Or it could be something God is waiting to reveal to me later. All I know is that I'm down for it, and my "yes" is on the table. I'm so sick of putting my own interests first. It's an empty existence. Trust me. The best life is one lived for others and lived for God. No matter what the career looks like, sign me up for that kind of life. And to sum up what one of my squad-mates told me: "Don't focus on the impact. Focus on being obedient and loving the people God puts in your path. If it's a movie set, a foreign country, or both, God is going to use you. Leave the impact up to Him.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pelajaran #2: Saya hanya menghibur"Mungkin aku punya di atas kepala saya sedikit dengan ini 11 negara dalam hal 11 bulan. Kapan pesawat berikutnya pergi dari sini? Aku rindu kenyamanan Amerika saya." Ternyata saya banyak kulit dengan tidak lebih dari gigitan. Anda tahu bahwa anjing, bahwa menggonggong it's kepala, tapi kemudian ketika kau datang ke pet itu, ia berguling untuk membiarkan Anda menggaruk perutnya? Itulah bagaimana aku merasa. Ternyata tidak perlombaan ini dengan kekuatan saya sendiri. Atau kehidupan pada umumnya. Ternyata aku benar-benar lemah, dan jika saya tidak memiliki Allah di sisi saya, saya sedang kacau. Saya kira, saya selalu dikenal itu, tapi sekarang aku benar-benar tahu kebenaran itu. Bahkan setelah penyakit saya, aku berjuang dengan menjalani hidup di sini. Saya bukan penggemar makanan. Ketika saya masih turun dan merasa tertutup, aku tidak punya mobil untuk melarikan diri ke sebuah restoran untuk membaca. Saya kenyamanan dan berhala telah dicabut dari saya. Aku bisa sekarang hanya bergantung pada Tuhan. Yang saya berteriak begitu keras tentang di Facebook dan Instagram. Aku belajar bagaimana untuk secara aktif berusaha mengenalnya setiap hari. Ianya tidak cukup untuk hanya memberitakan dan menghormati dia untuk teman-teman saya pada media sosial dan dunia. Di atas semua dari saya kegiatan lain, ia menginginkan bahwa aku tahu dia seperti ayah dan teman bahwa ia adalah (Hosea 6:6, Filipi 3:8).Pelajaran #3: Aktor misionaris atau misionaris aktor?Ketika Allah memanggil saya untuk lomba, saya pikir saya bertindak hari berada di belakang saya. Tuhan membiarkan saya bersenang-senang saya, tetapi sekarang sudah waktunya untuk mendapatkan serius tentang pelayanan. Serta ternyata gairah untuk bertindak adalah terbakar lebih banyak lagi setelah aku sampai di sini. Ini membawa saya terkejut, jadi aku berjuang itu dan berdoa terhadap hal itu. Masih dinyalakan. Saya mengatakan kepada rekan, menunggu mereka untuk mengatakan "Taylor, Anda seharusnya misionaris internasional, bukan beberapa aktor dalam dunia sekular. Fokus pada balapan saja!" Mereka tidak mengatakan itu. Pada kenyataannya, mereka mengatakan sebaliknya. Mereka mendorong saya untuk mengejar itu, tetap memberikannya kepada Allah, dan mereka mengatakan mereka telah berjuang dengan mimpi-mimpi masa depan mereka terlalu. Apa rahmat! Dan berbicara tentang kasih karunia, Allah telah difokuskan saya bahkan lebih pada sekarang. Lebih terfokus pada hadir dan membiarkan pikiranku balapan usai mengambil kursi belakang. Tapi aku harus menjadi nyata dengan Anda: Aku bisa melihat diriku mengejar bertindak lagi ketika aku kembali. Saya juga bisa melihat diriku pindah ke suatu negara di Jazirah. Atau itu bisa sesuatu yang Tuhan sedang menunggu untuk mengungkapkan kepada saya kemudian. Semua yang saya tahu adalah bahwa saya turun untuk itu, dan saya "ya" di atas meja. Aku begitu muak dengan menempatkan kepentingan saya sendiri pertama. Ini adalah suatu kehidupan yang kosong. Percaya kepadaku. Kehidupan yang terbaik adalah satu hidup untuk orang lain dan hidup untuk Tuhan. Tidak peduli apa karir terlihat seperti, Daftarkan saya untuk hidup semacam itu. Dan untuk meringkas apa yang salah satu regu-teman saya mengatakan kepada saya: "Jangan fokus pada dampak. Fokus pada taat dan mencintai orang-orang yang menempatkan Allah dalam path Anda. Jika itu adalah satu set film, negara Asing, atau keduanya, Tuhan akan menggunakan Anda. Meninggalkan dampak mendekatinya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pelajaran # 2: Saya Hanya Comfort "Mungkin aku di atas kepalaku sedikit dengan ini 11 negara di hal 11 bulan Kapan pesawat berikutnya meninggalkan keluar dari sini aku rindu kenyamanan Amerika saya.?." Ternyata aku banyak kulit kayu dengan tidak banyak gigitan. Anda tahu anjing itu, yang menyalak itu kepala off, tapi kemudian ketika Anda datang untuk hewan peliharaan, itu berguling untuk membiarkan Anda menggaruk perutnya? Itulah bagaimana saya merasa. Ternyata saya tidak bisa melakukan Balap ini dengan kekuatan saya sendiri. Atau kehidupan pada umumnya. Ternyata aku benar-benar lemah, dan jika saya tidak memiliki Allah di sisi saya, saya kacau. Saya kira, saya selalu tahu itu, tapi sekarang aku benar-benar mengetahui kebenaran itu. Bahkan setelah penyakit saya, saya berjuang dengan menjalani hidup di sini. Saya bukan penggemar makanan. Ketika saya turun dan merasa introvert, aku tidak punya mobil untuk melarikan diri ke sebuah restoran untuk membaca. Kenyamanan dan idola saya telah dilucuti dari saya. Saya sekarang bisa hanya mengandalkan Tuhan. Satu Saya berteriak begitu keras tentang di Facebook dan Instagram. Saya belajar bagaimana untuk secara aktif untuk mengenal-Nya setiap hari. Ini tidak cukup hanya memberitakan dan menghormati Dia ke teman-teman saya di media sosial dan dunia. Di atas semua kegiatan saya yang lain, Dia ingin agar aku mengenal Dia seperti Bapa dan Teman bahwa Dia adalah (Hosea 6: 6, Phil 3: 8).. Pelajaran # 3: The Actor Misionaris atau Aktor Misionaris Ketika Tuhan disebut saya untuk Race, kupikir hari akting saya berada di belakang saya. Tuhan membiarkan saya bersenang-senang, tapi sekarang sudah waktunya untuk mendapatkan serius tentang pelayanan. Nah ternyata gairah saya untuk akting nyala bahkan lebih setelah saya sampai di sini. Ini mengejutkan saya, jadi saya berjuang dan berdoa menentangnya. Masih dinyalakan. Saya mengatakan kepada rekan tim saya, menunggu mereka untuk mengatakan "Taylor, Anda seharusnya menjadi misionaris internasional, tidak beberapa aktor di dunia sekuler. Fokus pada Race sendiri!" Mereka tidak mengatakan itu. Bahkan, mereka mengatakan kepada saya sebaliknya. Mereka mendorong saya untuk mengejar itu, tetap memberikan kepada Allah, dan mereka mengatakan kepada saya mereka telah berjuang dengan mimpi masa depan mereka juga. Apa kasih karunia! Dan berbicara tentang kasih karunia, Allah telah difokuskan saya bahkan lebih dari sekarang. Lebih terfokus pada hadir dan membiarkan pikiran pasca Balap saya mengambil kursi belakang. Tapi aku harus menjadi nyata dengan Anda: Aku bisa melihat diriku mengejar akting lagi ketika aku kembali. Saya juga bisa melihat diriku pindah ke sebuah negara di semenanjung Arab. Atau bisa juga sesuatu yang Tuhan sedang menunggu untuk mengungkapkan kepada saya nanti. Yang aku tahu adalah bahwa aku turun untuk itu, dan saya "ya" adalah di atas meja. Aku sangat muak menempatkan kepentingan saya sendiri pertama. Ini adalah eksistensi kosong. Percayalah kepadaku. Kehidupan terbaik adalah salah satu hidup untuk orang lain dan hidup bagi Allah. Tidak peduli apa karir yang tampak seperti, daftarkan saya untuk jenis kehidupan. Dan untuk meringkas apa yang saya skuad-rekan mengatakan kepada saya: ". Jangan fokus pada dampak Fokus pada taat dan mengasihi umat Allah menempatkan di jalan Anda Jika itu satu set film, negara asing, atau keduanya,. Tuhan akan menggunakan Anda. Tinggalkan dampak kepada-Nya.