Hubungan antara pembangunan ekonomi dan distribusi spasial pendapatan daerah telah lama ditelusuri dalam hal pertumbuhan ekonomi makro. Namun demikian, efektivitas kebijakan pembangunan belum dipahami dengan jelas sehubungan dengan variasi dalam distribusi pendapatan daerah. Misalnya, jika pemerintah memberikan lebih banyak kesempatan kerja
dan pendidikan untuk daerah tertinggal di samping pembangunan sarana infrastruktur, apakah hal ini menyebabkan peningkatan tingkat pendapatan di suatu daerah? Bagaimana pertumbuhan dan urbanisasi proses ekonomi nasional mempengaruhi ketimpangan pendapatan daerah belum ditentukan, juga.
Tujuan dari penelitian ini adalah dua kali lipat. Pertama, berusaha untuk mengidentifikasi efektivitas dua kategori variabel, yaitu pembangunan, nasional dan instrumen desentralisasi dalam mempersempit kesenjangan regional. Pembangunan nasional adalah didefinisikan dalam makalah ini sebagai yang lebih tinggi pendapatan per kapita dan urbanisasi rate, sedangkan instrumen desentralisasi termasuk transportasi dan air, pelayanan pendidikan, jaringan informasi, dan kesempatan kerja. Kedua, tulisan ini mencoba untuk menganalisis perubahan struktural dalam kausalitas ketidaksetaraan pendapatan daerah sehubungan dengan indikator pembangunan nasional dan daerah. Sebuah tes Chow rekursif dan regresi bergulir yang diterapkan untuk menilai stabilitas hubungan antara disparitas pendapatan regional dan variabel kebijakan sejak pertengahan 1970-an. Bagian 2 dari makalah ini dimulai dengan review kebijakan pembangunan daerah di Korea, dan Sect. 3 memperkirakan dampak kebijakan ekonomi dan desentralisasi pada disparitas pendapatan daerah dengan memeriksa intensitas hubungan dari waktu ke waktu. Bagian fi nal merangkum implikasi kebijakan untuk meningkatkan kesenjangan ekonomi regional.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..