No one could describe the astoundme

No one could describe the astoundment in their hearts.

No one was able to capture the breathtaking power of that sword.

No one knew just what had happened in that instant that made the blood flame demon bear lose its head without even moving.

Even more, there was no one that dared to stare directly at the white robed figure that was bathed in blood, holding a sword.

The impression of the wealthy white robed, completely collapsed at this instant.

What replaced it was a figure like that of a god in front of their eyes. At this moment, the people of the Jianghu, only now just understood how ridiculous their error was. Only now did they knew just how laughable it was to be so arrogant in front of such a person. The so called fact that the Jianghu people did not like constraints, going from high to high, elegant like an immortal, in front of the breathtaking white robed youth awash with blood holding his sword, was completely an incomparably ridiculous joke.

Forceful!

Incisive!

Heroic and decisive!

Was this the battle method of the army?

At this instant, the people of Jianghu lowered their heads.

They knew the way they regarded the army, was wrong.

But….

This white robed youth, just who was he exactly?

In the hearts of countless people, such a question floated to their minds

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tidak ada yang bisa menggambarkan astoundment dalam hati mereka. Tidak ada yang mampu menangkap kekuatan hati pedang itu. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di saat itu yang membuat api darah iblis beruang kehilangan kepalanya tanpa bergerak. Bahkan lebih, tidak ada orang yang berani menatap langsung pada sosok berjubah putih yang bermandikan darah, memegang pedang. kesan dari berjubah putih yang kaya, benar-benar runtuh di instan ini. Apa yang diganti itu adalah sosok seperti itu dari dewa di depan mata mereka. Pada saat ini, orang-orang dari Jianghu, hanya sekarang hanya mengerti bagaimana konyol kesalahan mereka. Baru sekarang mereka tahu betapa menggelikan itu menjadi begitu sombong di depan orang tersebut. Yang disebut fakta bahwa orang Jianghu tidak suka kendala, pergi dari tinggi ke tinggi, elegan seperti abadi, di depan pemuda berjubah putih hati dibanjiri dengan darah memegang pedangnya, benar-benar sebuah lelucon yang jauh konyol. Kuat! Tajam! heroik dan tegas! Apakah ini metode pertempuran tentara? pada saat ini, orang-orang dari Jianghu menundukkan kepala mereka. mereka tahu cara mereka dianggap tentara, itu salah. Tapi .... pemuda berjubah putih ini, hanya yang dia persis ? dalam hati orang-orang yang tak terhitung jumlahnya, pertanyaan seperti itu melayang ke pikiran mereka