Next order of business was dealing

Next order of business was dealing with my mother, and if all went as planned, that was bound to be a piece of cake. I still couldn’t get over the fact that this idea hadn’t occurred to me sooner. It was so simple and brilliant. I should have thought of it the day Gina had made me that offer; she only needed money, after all.

Unsurprisingly, my mom came into my room at about eight that night looking completely horrorstruck.

“I just,” she said almost hyperventilating. “I just got a call from Gina. Oh Zayden, I am so sorry.”

She was obviously on the verge of tears and for a split second I almost felt guilty for pulling this off.

“What’s wrong?” I asked innocently looking up from my laptop. “Is she okay?”

“She is fine… I think,” my mom said in a shaking voice. “But – but – Zayden I am sorry for all of this.”

“What do you mean? What are you apologizing for? Is everything okay, mom?” I was trying hard to sound genuinely curious and concerned, but my insides were jumping in joy; the plan had obviously worked fantastically.

“No, no, no, no!” she exclaimed dramatically. “Nothing is okay, and it’s all my fault. I did this to you. I am so, so sorry son.”

“For what?” I eyed her quizzically.

She waited a few minutes before speaking, as though her next words held a lot of weight and she wanted to make sure she delivered them in the best possible way.

“Gina, she is,” she halted for a few more seconds. “She is gone, Zay. I am so so sorry. I should have never pushed you towards her like that. This is all my fault!”

“What is your fault? What do you mean she’s gone?” I stood up from my chair, just to make the whole act seem more genuine. “Did she go back home for a bit?”

“No,” she said sounding upset. “She’s gone. Forever. I am so sorry, Zay. She said that she is in love with someone else and she was only staying with you for my sake and it wasn’t fair to anybody. I thought she was joking at first.” She was breathing heavily. “But then… but then…”

“Mom, sit down,” I said, holding her by the shoulders. “Take a deep breath and tell me everything. What did Gina say to you?”

“That she is,” she covered her face in her hands and started crying hysterically. “She is in love with someone else and she thought she could do this for me but she really couldn’t and to tell you she’s sorry.”

“She didn’t even have the decency to tell me so herself?” I asked, pretending to look disappointed. “And that’s the girl you thought was perfect for me?”

The crying grew louder, and a sinister part of me felt good about the fact that I had managed to manipulate the master manipulator. I was, after all, her son. All that stress she gave me from trying to kill herself; this was but a small payback. And she could never threaten to pull that shit again; as far as she knew, she had caused me great grief by bringing Gina back into my life.

“I am so, so sorry, Zayden. I really thought – I thought she loved you and she would be good for you. I never would have suggested she come back into your life if I knew she would bail on you like this.”

“Just when I was beginning to accept her back into my life too,” I said dolefully. “What have I done to deserve this shit?”

“Nothing,” she said looking up finally. “Nothing at all. This is all my fault, Zay. From now on I will never try to interfere in your life again. I want to be there for you and I have realized that the best way to do so is to leave you be. I am leaving to go back West over the weekend. Unless,” she looked at me hopefully. “Unless I can be there for you in some way by staying? Help you get through the heartbreak.”

“I think you have done enough,” I said. “You meant well and I really appreciate it. But I am hurt right now and need some time alone to recuperate. Is that okay with you?” I added the last bit trying to seem as earnest as possible.

“Of course, but if you need anything at all, I am just a phone call away,” she exclaimed and hugged me tight.

“I know that, mom.” I grinned behind her back.

For the first time in my entire life, I had managed to outsmart my mother. And in some ways I had Aria to thank for it. I was now the ultimate manipulator.

---

Now that most of the issue was taken care of, I began to fully appreciate the situation I was in; it was, in fact, perfect! There were only two days until the next payment needed to be made on Aria’s mother’s hospital bill, and she still did not know whether I was going to make it or not. In other words, I had complete and utter control over how our dynamic proceeded once again. And man, had I missed being in this position.

When I went into work the next day, I didn’t even so much glance at Aria because I wanted to let her continue believing that I was done with her. If she wanted things to be different, she would have to come to me this time. Maybe I would even make her beg… after all, I did suffer a great deal for her sake, and she needed to not only know that,

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Urutan berikutnya bisnis berurusan dengan ibu saya, dan jika semua berjalan seperti yang direncanakan, yang terikat menjadi sepotong kue. Aku masih tidak bisa atas fakta bahwa ide ini tidak terjadi kepada saya lebih cepat. Itu sangat sederhana dan cemerlang. Saya harus memikirkan itu hari Gina telah membuat saya tawaran itu; dia hanya membutuhkan uang, setelah semua. Tidak mengherankan, ibuku datang ke kamarku di sekitar delapan malam itu tampak benar-benar horrorstruck. "Aku hanya," katanya hampir bernapas. "Aku baru saja mendapat telepon dari Gina. Oh Zayden, saya sangat menyesal. " Dia jelas di ambang air mata dan untuk sepersekian detik aku hampir merasa bersalah untuk menarik ini off. " Apa yang salah? "Tanyaku polos mendongak dari laptop saya. "Apakah dia baik-baik saja?" "Dia baik-baik saja ... Saya pikir," kata ibuku dengan suara gemetar. "Tapi - tapi - Zayden Saya minta maaf untuk semua ini." "Apa maksudmu? Apa yang Anda meminta maaf? Apakah semuanya baik-baik saja, ibu "Aku berusaha keras untuk terdengar benar-benar ingin tahu dan peduli, tapi perutku melompat dalam sukacita?; Rencana itu jelas bekerja fantastis. "Tidak, tidak, tidak, tidak!" serunya dramatis. "Tidak ada apa-apa, dan itu semua salahku. Saya melakukan ini untuk Anda. Saya anak sangat, sangat menyesal. " " Untuk apa? "Aku menatapnya penuh tanya. Dia menunggu beberapa menit sebelum berbicara, seakan kata-kata selanjutnya mengadakan banyak berat badan dan ia ingin memastikan ia melahirkan mereka dengan sebaik mungkin cara. "Gina, dia adalah," dia dihentikan selama beberapa detik lagi. "Dia sudah pergi, Zay. Saya sangat menyesal. Aku seharusnya tidak pernah mendorong Anda ke arah dia seperti itu. Ini semua salahku! " " Apa salahmu? Apa yang Anda maksud dia pergi? "Aku berdiri dari kursi saya, hanya untuk membuat seluruh tindakan tampaknya lebih asli. "Apakah dia pulang ke rumah untuk sedikit?" "Tidak," katanya terdengar kesal. "Dia pergi. Selama-lamanya. Saya sangat menyesal, Zay. Dia berkata bahwa dia jatuh cinta dengan orang lain dan dia hanya tinggal dengan Anda demi saya dan itu tidak adil kepada siapa pun. Saya pikir dia sedang bercanda pada awalnya. "Dia terengah-engah. "Tapi kemudian ... tapi kemudian ..." "Mom, duduk," kataku sambil bahunya. "Ambil napas dalam-dalam dan ceritakan semuanya. Apa Gina mengatakan kepada Anda? " " Itu dia, "ia menutupi wajahnya dengan tangannya dan mulai menangis histeris. "Dia jatuh cinta dengan orang lain dan dia pikir dia bisa melakukan ini untuk saya tapi dia benar-benar tidak bisa dan memberitahu Anda dia menyesal." "Dia bahkan tidak memiliki kesopanan untuk memberitahu saya jadi dirinya sendiri?" Saya bertanya, berpura-pura terlihat kecewa. "Dan itu gadis yang Anda pikir itu sempurna untuk saya?" Tangisan semakin keras, dan sebagian jahat diriku merasa baik tentang fakta bahwa saya telah berhasil memanipulasi master manipulator. Saya, setelah semua, anaknya. Semua stres yang dia memberi saya dari mencoba bunuh diri; ini adalah tetapi pengembalian kecil. Dan dia tidak pernah bisa mengancam untuk menarik kotoran itu lagi; sejauh yang dia tahu, dia telah menyebabkan saya kesedihan besar dengan membawa Gina kembali ke dalam hidup saya. "Saya sangat, sangat menyesal, Zayden. Saya benar-benar berpikir - saya pikir dia mencintai Anda dan dia akan baik untuk Anda. Saya tidak akan pernah menyarankan dia datang kembali ke dalam hidup Anda jika saya tahu dia akan menyelamatkan pada Anda seperti ini. " " Hanya ketika saya mulai menerimanya kembali ke dalam hidup saya juga, "kataku sedih. "Apa yang telah saya lakukan untuk layak omong kosong ini?" "Tidak ada," katanya mendongak akhirnya. "Tidak ada sama sekali. Ini semua salahku, Zay. Mulai sekarang saya tidak akan pernah mencoba untuk campur tangan dalam kehidupan Anda lagi. Saya ingin berada di sana untuk Anda dan saya telah menyadari bahwa cara terbaik untuk melakukannya adalah untuk meninggalkan Anda. Saya akan berangkat untuk kembali Barat selama akhir pekan. Kecuali, "dia menatapku penuh harap. "Kecuali aku bisa berada di sana untuk Anda dalam beberapa cara dengan tetap? Membantu Anda melalui patah hati. " " Saya pikir Anda telah melakukan cukup, "kataku. "Anda bermaksud baik dan saya sangat menghargai itu. Tapi aku terluka sekarang dan perlu beberapa waktu sendirian untuk memulihkan diri. Apakah itu baik-baik saja dengan Anda? "Saya menambahkan sedikit terakhir mencoba untuk tampak seolah sungguh-sungguh mungkin. " Tentu saja, tapi jika Anda perlu apa-apa, saya hanya satu panggilan telepon, "serunya dan memelukku erat-erat. " Aku tahu itu, ibu. "aku menyeringai di belakang punggungnya. untuk pertama kalinya sepanjang hidup saya, saya telah berhasil mengakali ibu saya. Dan dalam beberapa hal saya harus Aria berterima kasih untuk itu. Aku sekarang manipulator akhir. --- Sekarang bahwa sebagian besar masalah itu diambil dari perawatan, saya mulai untuk sepenuhnya menghargai situasi saya di; itu, pada kenyataannya, sempurna! Hanya ada dua hari sampai pembayaran berikutnya perlu dibuat pada tagihan rumah sakit ibu Aria, dan dia masih tidak tahu apakah aku akan berhasil atau tidak. Dengan kata lain, saya harus kontrol lengkap dan mengucapkan atas bagaimana dinamis kami melanjutkan sekali lagi. Dan manusia, memiliki Aku rindu berada di posisi ini. Ketika saya pergi ke tempat kerja hari berikutnya, aku bahkan tidak begitu banyak melirik Aria karena saya ingin membiarkan dia terus percaya bahwa aku selesai dengan dia. Jika ia ingin hal yang berbeda, dia harus datang kepada saya saat ini. Mungkin aku bahkan akan membuatnya memohon ... setelah semua, aku menderita banyak demi dia, dan dia perlu untuk tidak hanya tahu bahwa,