In the long run, producers are free

In the long run, producers are free to set their prices and PTM producers may still segment
markets. Anyhow, the law of one price will hold for all types of goods, because the optimal
price across producers is derived as a markup on marginal production costs. Therefore, PTM
producers will set prices for foreign markets in the same way as PCP producers do. That is,
they calculate the optimal price in the producer’s currency and then multiply (divide) it by
the exchange rate. The law of one price, though, does not imply purchasing power parity, as
marginal production costs across countries may differ. For example, if the real wage at home
is higher than abroad, domestic producers - PTM and PCP types alike - will set a higher price
than their foreign competitors. Then, it is not only the exchange rate, but also the mix of
domestic and foreign goods in the consumption bundles that governs the international price
level differential:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam jangka panjang, produsen bebas untuk mengatur harga mereka dan PTM produsen mungkin masih segmenpasar. Bagaimanapun, hukum satu harga akan terus untuk semua jenis barang, karena yang optimalharga di seluruh produsen berasal sebagai sebuah markup pada biaya marjinal produksi. Oleh karena itu, PTMprodusen akan menetapkan harga untuk pasar luar negeri dengan cara yang sama seperti PCP produsen lakukan. Yaitumereka menghitung harga optimal dalam mata uang produser dan kemudian berkembang biak (membagi) dengannilai tukar. Hukum satu harga, meskipun, tidak menyiratkan PPP, sebagaibiaya marjinal produksi di negara mungkin berbeda. Misalnya, jika nyata upah di rumahlebih tinggi dari produsen luar negeri, dalam negeri - PTM dan PCP jenis sama - akan menetapkan harga yang lebih tinggidaripada pesaing mereka asing. Kemudian, hal ini tidak hanya nilai tukar, tetapi juga campuranbarang-barang domestik dan asing di buntalan konsumsi yang mengatur harga internasionaltingkat diferensial: