When a visitor to bearborough last

When a visitor to bearborough last year forgot to put on her watch, she asked some vocal bears the time and she got some strange answer. Half past three, the bear who sells fruit and vegetables said, glancing up at the town hall clock. A quarter to nine, the bear in the bakery replied, looking at the clock high on the church. Nine minutes after five, the bear who sells ice cream on the corner of the main street said, peering at the clock in front of the train station. You have probably guessed that all the clocks in bearborough were wrong. That was because old Mr. Minim, the only clock mender in town, had become a little shaky on his legs. Although fit and well in every other way, he simply could not face climbing up a ladder to mend clocks high up. As you can imagine, the clocks really were a problem. The trains were never on time, and the shopkeppers didn’t know when to open their shops. Then, one day bearborough had two very special visitors. They were a bear called Alfred and his friend jumble who was an elephant. Now most bears in bearborough had never seen an elephant before, so they all gathered round. And the elephant, pleased to show off his size and strength, wrapped his trunk and lifted them up high, squealing with excitement.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ketika pengunjung bearborough tahun lalu lupa untuk menempatkan menonton dia, dia bertanya beberapa vokal beruang waktu dan ia mendapat beberapa jawaban yang aneh. Setengah melewati tiga, beruang yang menjual buah dan sayuran berkata, melirik jam balai kota. Seperempat hingga sembilan, beruang di toko roti menjawab, memandang tinggi jam di gereja. Sembilan menit setelah lima tahun, beruang yang menjual es krim di sudut jalan utama yang berkata, mengintip jam di depan Stasiun kereta api. Anda mungkin telah menduga bahwa semua jam di bearborough yang salah. Itu karena lama Mr Minim, tukang jam hanya di kota, telah menjadi agak gemetar pada kakinya. Meskipun cocok dan baik dalam setiap cara lain, ia hanya bisa tidak menghadapi mendaki tangga untuk memperbaiki jam tinggi. Seperti yang dapat Anda bayangkan, jam benar-benar adalah masalah. Kereta api itu tidak pernah tepat waktu, dan shopkeppers tidak tahu kapan harus membuka toko mereka. Kemudian, satu hari bearborough memiliki dua pengunjung yang sangat istimewa. Mereka adalah beruang disebut Alfred dan teman campur-aduk yang Gajah. Sekarang kebanyakan beruang di bearborough belum pernah melihat gajah sebelumnya, jadi mereka semua berkumpul bulat. Dan Gajah, senang untuk memamerkan nya ukuran dan kekuatan, dibungkus belalainya dan mengangkat mereka tinggi, memekik dengan kegembiraan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika seorang pengunjung bearborough tahun lalu lupa untuk memakai jam tangan, dia meminta beberapa vokal beruang waktu dan dia punya beberapa jawaban yang aneh. Setengah tiga, beruang yang menjual buah dan sayuran mengatakan, melirik ke arah jam balai kota. Sebuah 08:45, beruang di toko roti itu menjawab, melihat jam tinggi pada gereja. Sembilan menit setelah lima, beruang yang menjual es krim di sudut jalan utama mengatakan, mengintip di jam di depan stasiun kereta api. Anda mungkin menduga bahwa semua jam di bearborough salah. Itu karena Mr. Minim, satu-satunya jam reparasi di kota, telah menjadi sedikit goyah pada kakinya. Meskipun fit dan baik dalam setiap cara lain, ia hanya tidak bisa menghadapi memanjat tangga untuk memperbaiki jam tinggi. Seperti yang dapat Anda bayangkan, jam benar-benar adalah masalah. Kereta yang tidak pernah tepat waktu, dan shopkeppers tidak tahu kapan untuk membuka toko mereka. Kemudian, suatu hari bearborough memiliki dua pengunjung yang sangat khusus. Mereka beruang disebut Alfred dan serakan temannya yang gajah. Sekarang kebanyakan beruang di bearborough belum pernah melihat gajah sebelumnya, sehingga mereka semua berkumpul bulat. Dan gajah, senang memamerkan ukuran dan kekuatannya, dibungkus kopernya dan mengangkat mereka tinggi-tinggi, memekik dengan kegembiraan.