There was a good chance that she wo

There was a good chance that she would hate me forever for taking her virginity and not wanting anything more. Would it, though? She seemed like a very rational and together girl. I wasn’t entirely sure she would want to get emotionally involved with me if she knew that the alternative would grant her the career of her dreams. Her ambitions almost reminded me of myself in my college years. In those days I would never have let anything stop me from my aspirations, and I suspected that Aria Roberts wasn’t the kind to either.

“If you really think so,” I said smiling at her. “Then do me a favor.”

“Anything!” she exclaimed immediately and hurriedly added, “Anything other than, you know.”

I laughed. “That wasn’t what I was going to ask. Have I asked that of you since our contract started?”

She looked like she was raking her brains for a moment and shook her head. “No, you haven’t.”

“Didn’t think so. What you could do for me is join me to a gala on Saturday I have to go to.”

She looked confused. “You didn’t have to ask me that, it’s part of our deal, I go with you to that kind of stuff.”

“I know, but I am giving you the option to say no. This isn’t about the contract. I want you to join me to the event if you want to. If not, no problem, it won’t affect our contract.”

I knew she needed to go but it was going to be much more satisfying if she said yes of her own choosing.

“Don’t be silly.” She gave me a look that said I was being ridiculous. “Of course I’ll go.”

“You don’t even know what it is. What if I take you to a dark alley and-”

“Zayden, I think we have by now established that I feel completely safe around you. So I would love to join you at this ambiguous gala thing, okay?”

The way she said that made me laugh. “I will send you the details to the ambiguous gala thing to your email. Do you wanna go shopping before it?”

“What? No! I have clothes,” she sounded deeply offended.

“Everybody has clothes, that’s not why people go shopping-”

“That’s not remotely true; there are millions of poor people in the world who don’t have clothes.”

“That’s not what I meant. I don’t know, I am used to girls enjoying activities like shopping, so I assumed you’d find it fun too. Didn’t mean to offend you. It’s a black-tie event so dress accordingly,” I shrugged and slyly added, “And honestly, you would look good in just about anything.”

A faint blush embraced her cheeks. “Thanks,” she mumbled. “Do you want to get started on the paper now? I have a publication to look forward to.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ada kesempatan baik bahwa ia akan membenci saya selamanya untuk mengambil keperawanannya dan tidak menginginkan apa-apa lagi. Apakah itu, meskipun? Dia tampak seperti gadis sangat rasional dan bersama-sama. Saya tidak sepenuhnya yakin dia akan mau terlibat secara emosional dengan saya jika dia tahu bahwa alternatif akan memberikan karier mimpinya. Ambisinya hampir mengingatkan saya sendiri di masa kuliah. Pada masa itu aku tidak pernah memiliki membiarkan apa pun yang menghentikan saya dari aspirasi saya, dan aku curiga bahwa Aria Roberts tidak jenis yang baik."Jika Anda benar-benar berpikir begitu," kataku tersenyum padanya. "Maka bantulah saya.""Apa pun!" dia berseru segera dan buru-buru menambahkan, "Apa-apa selain, Anda tahu."Aku tertawa. "Itu bukan apa yang akan bertanya. Aku bertanya bahwa Anda sejak kontrak kami mulai?"Dia tampak seperti dia adalah menyapu otak nya untuk sesaat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Anda belum.""Tidak berpikir begitu. Apa yang bisa Anda lakukan untuk saya adalah bergabung dengan saya untuk gala pada hari Sabtu aku harus pergi ke."Dia tampak bingung. "Anda tidak perlu bertanya kepada saya bahwa itu adalah bagian dari kesepakatan kami, aku pergi dengan Anda untuk hal semacam itu.""Aku tahu, tapi saya memberikan Anda pilihan untuk mengatakan tidak. Ini bukan tentang kontrak. Saya ingin Anda untuk bergabung dengan saya untuk acara jika Anda ingin. Jika tidak, tidak ada masalah, tidak akan mempengaruhi kontrak kami. "Aku tahu dia harus pergi tapi itu akan menjadi jauh lebih memuaskan jika dia bilang ya memilih nya sendiri."Jangan bodoh." Dia memberiku pandangan yang mengatakan aku sedang konyol. "Tentu saja aku akan pergi.""Anda bahkan tidak tahu itu apa. Bagaimana jika saya membawa Anda ke lorong gelap dan -""Zayden, saya pikir kami telah sekarang menetapkan bahwa aku merasa benar-benar aman di sekitar Anda. Jadi aku akan senang untuk bergabung dengan Anda di hal gala ambigu, oke?"Cara dia mengatakan yang membuat saya tertawa. "Saya akan mengirimkan rincian hal gala ambigu ke email Anda. Apakah Anda ingin pergi berbelanja sebelum itu?""Apa? Tidak! Saya punya baju,"ia terdengar sangat tersinggung."Semua orang memiliki pakaian, itu tidak mengapa orang pergi berbelanja-""Ini tidak jauh benar; ada jutaan orang miskin di dunia yang tidak memiliki pakaian.""Itulah tidak apa yang saya maksud. Aku tidak tahu, saya digunakan untuk gadis-gadis yang menikmati kegiatan seperti belanja, sehingga aku menduga Anda akan menemukannya menyenangkan juga. Tidak bermaksud menyinggung perasaan Anda. Ini adalah acara black-tie jadi berpakaian sesuai,"Aku mengangkat bahu dan menemuikan menambahkan, dan jujur, Anda akan tampak bagus dalam apa saja."Blush samar memeluk pipinya. "Terima kasih," Dia berkata. "Apakah Anda ingin memulai di atas kertas sekarang? Saya memiliki sebuah publikasi nantikan."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada kesempatan baik bahwa dia akan membenci saya selamanya untuk mengambil keperawanannya dan tidak ingin apa-apa lagi. Kan, meskipun? Dia tampak seperti seorang gadis yang sangat rasional dan bersama-sama. Saya tidak sepenuhnya yakin dia ingin terlibat secara emosional dengan saya jika dia tahu bahwa alternatif akan memberikan nya karir impiannya. Ambisinya hampir mengingatkan saya sendiri di tahun kuliah saya. Pada hari-hari saya tidak akan pernah membiarkan sesuatu menghentikan saya dari aspirasi saya, dan saya menduga bahwa Aria Roberts tidak baik untuk baik. "Jika Anda benar-benar berpikir begitu," kataku tersenyum padanya. "Lalu membantu saya." "Apa saja!" Serunya segera dan buru-buru menambahkan, "Apa pun selain, kau tahu." Aku tertawa. "Itu bukan apa yang saya akan bertanya. Apakah saya meminta Anda karena kontrak kami mulai? " Dia tampak seperti dia menyapu otak sejenak dan menggeleng. "Tidak, Anda belum." "Apakah tidak berpikir begitu. Apa yang Anda bisa lakukan untuk saya adalah bergabung dengan saya untuk gala pada hari Sabtu saya harus pergi ke. " Dia tampak bingung. "Anda tidak perlu menanyakan hal itu, itu bagian dari kesepakatan kami, saya pergi dengan Anda untuk hal semacam itu." "Aku tahu, tapi saya memberikan Anda pilihan untuk mengatakan tidak. Ini bukan tentang kontrak. Aku ingin kau bergabung dengan saya untuk acara jika Anda ingin. Jika tidak, tidak ada masalah, itu tidak akan mempengaruhi kontrak kami. " Aku tahu dia harus pergi tapi itu akan menjadi jauh lebih memuaskan jika dia bilang ya pilih sendiri. " Jangan konyol. "Dia memberi saya pandangan yang mengatakan aku sedang konyol. "Tentu saja aku akan pergi." "Anda bahkan tidak tahu apa itu. Bagaimana jika saya membawa Anda ke dan- lorong gelap " " Zayden, saya pikir kami telah sekarang menetapkan bahwa saya merasa benar-benar aman di sekitar Anda. Jadi saya akan senang untuk bergabung dengan Anda di hal gala ambigu ini, oke? " Cara dia mengatakan yang membuat saya tertawa. "Aku akan mengirimkan rincian untuk hal gala ambigu ke email Anda. Apakah Anda ingin pergi berbelanja sebelum? " " Apa? Tidak! Saya memiliki pakaian, "dia terdengar sangat tersinggung. " Semua orang memiliki pakaian, itu tidak mengapa orang pergi belanja-" " Itu tidak jauh benar; ada jutaan orang miskin di dunia yang tidak memiliki pakaian. " " Bukan itu yang saya maksudkan. Saya tidak tahu, saya digunakan untuk gadis-gadis menikmati kegiatan seperti belanja, sehingga aku menduga Anda akan merasa menyenangkan juga. Tidak bermaksud menyinggung perasaan Anda. Ini adalah acara dasi hitam jadi berpakaian sesuai, "Aku mengangkat bahu dan licik menambahkan," Dan jujur, Anda akan terlihat baik dalam apa saja. " Sebuah memerah pingsan memeluk pipinya. "Terima kasih," gumamnya. "Apakah Anda ingin memulai di atas kertas sekarang? Saya memiliki publikasi untuk melihat ke depan untuk. "