s. Islam, as is the case with other

s. Islam, as is the case with other
religions (Jones and Pollitt, 1996), commands people and managers to be honest
in business and to have integrity in real life and business practices. It has been
stated earlier that many verses from the Koran and sayings of Prophet
Mohammed urge Moslems to shun cheating, dishonesty and lack of integrity.
In other words, managers and business people should develop their wealth by
using legal and acceptable methods; otherwise they will be committing a great
sin. Nevertheless, there is little evidence that when business managers are put
under pressure to choose between being ethical or doing business they will be
more inclined to act ethically.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

s. Islam, seperti halnya dengan lainagama (Jones dan Pollitt, 1996), memerintahkan orang dan Manajer harus jujurdalam bisnis dan memiliki integritas dalam kehidupan nyata dan praktek bisnis. Sudahdinyatakan sebelumnya bahwa banyak ayat-ayat Quran dan ucapan-ucapan nabiMohammed mendesak Muslim untuk menghindari kecurangan, ketidakjujuran dan kurangnya integritas.Dengan kata lain, manajer dan orang-orang bisnis harus mengembangkan kekayaan mereka olehmenggunakan metode hukum dan dapat diterima; Sebaliknya mereka akan melakukan besardosa. Namun demikian, ada sedikit bukti bahwa ketika manajer bisnis dimasukkandi bawah tekanan untuk memilih antara menjadi etis atau melakukan bisnis mereka akanlebih cenderung untuk bertindak secara etis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

s. Islam, seperti halnya dengan yang lain
agama (Jones dan Pollitt, 1996), perintah orang dan manajer harus jujur
dalam bisnis dan memiliki integritas dalam kehidupan dan praktek bisnis yang nyata. Telah
dinyatakan sebelumnya bahwa banyak ayat-ayat dari Al-Quran dan ucapan Nabi
Muhammad mendesak umat Islam untuk menghindari kecurangan, ketidakjujuran dan kurangnya integritas.
Dengan kata lain, manajer dan orang-orang bisnis harus mengembangkan kekayaan mereka dengan
menggunakan metode hukum dan dapat diterima; jika tidak mereka akan melakukan besar
dosa. Namun demikian, ada sedikit bukti bahwa ketika manajer bisnis diletakkan
di bawah tekanan untuk memilih antara menjadi etis atau melakukan bisnis mereka akan
lebih cenderung untuk bertindak secara etis.