In sum, we go through a two-step pr

In sum, we go through a two-step process when we make attributions.
First, we make an internal attribution; we assume that a person’s behavior was due to something about that person.
Then we attempt to adjust this attribution by considering the situation the person was in. But we often don’t make enough of an adjustment in this second step.
Why? Because the first step occurs quickly and spontaneously whereas the second step requires more effort and conscious attention.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Singkatnya, kita pergi melalui proses dua langkah ketika kita membuat atribusi. Pertama, kami memudahkan atribusi internal; kita berasumsi bahwa perilaku seseorang adalah karena sesuatu tentang orang. Kemudian kita mencoba untuk menyesuaikan atribusi ini dengan mempertimbangkan situasi orang pada. Tapi kita sering tidak membuat cukup penyesuaian dalam langkah kedua ini. Mengapa? Karena langkah pertama terjadi dengan cepat dan secara spontan sedangkan langkah kedua membutuhkan lebih banyak usaha dan perhatian.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Singkatnya, kami pergi melalui proses dua langkah ketika kita membuat atribusi.
Pertama, kita membuat atribusi internal, kita berasumsi bahwa perilaku seseorang adalah karena sesuatu tentang orang itu.
Lalu kami mencoba untuk menyesuaikan atribusi ini dengan mempertimbangkan situasi orang itu. Tapi, kita sering tidak membuat cukup penyesuaian pada langkah kedua ini.
Mengapa? Karena langkah pertama terjadi dengan cepat dan spontan sedangkan langkah kedua membutuhkan lebih banyak usaha dan perhatian sadar.