2. Kerangka dan hipotesis
Kemampuan mengharuskan beberapa karakteristik yang sudah
tertanam dalam sebuah perusahaan (Grant, 1991). Seperti kemampuan lainnya,
inovasi organisasi tergantung pada kehadiran kemampuan
dimana perusahaan mensintesis dan memperoleh pengetahuan
sumber daya dan menghasilkan aplikasi baru dari sumber-sumber
(misalnya, Calantone, Cavusgil, & Zhao, 2002; Celuch, Kasouf, &
Peruvemba, 2002). Semua anteseden ini harus dianalisis
secara global dan terpadu untuk mencapai berpikir sistemik.
Pada bagian berikut, kami menyajikan sebuah model yang terdiri dari
lima hipotesis tentang bagaimana transformasional kepemimpinan dan
organisasi belajar secara bersamaan kondisi inovasi perusahaan.
Kami juga mengusulkan hubungan tidak langsung antara
kepemimpinan transformasional dan inovasi melalui organisasi
pembelajaran. Kami menyadari bahwa variabel lain mungkin
dipertimbangkan dalam model seperti itu; Namun, itu perlu untuk membatasi
model kami untuk dapat memberikan bukti empiris untuk kami
argumen, dan kami memilih dua faktor ini untuk mewakili fokus
pada individu dan penjelasan kolektif untuk inovasi
kegiatan, masing-masing. Tujuan kami di sini adalah pertimbangan simultan
ini anteseden relevan inovasi perusahaan.
Selain itu, kami mengembangkan dua hipotesis tentang inovasi yang
berpengaruh pada kinerja. Ara. 1 menggambarkan model yang diusulkan.
2.1. Pengaruh pembelajaran organisasi pada perusahaan
inovasi
Banyak karya dalam literatur yang tumbuh di organisasi
pembelajaran telah mencatat hubungan positif antara organisasi
pembelajaran dan inovasi perusahaan (misalnya, Calantone et al,.
2002; Tushman & Nadler, 1986). Pembelajaran organisasi
mendukung kreativitas (misalnya, Sa'nchez & Mahoney, 1996), mengilhami
pengetahuan dan ide-ide baru (misalnya, Damanpour, 1991; Dishman &
ξ1 Pearson, 2003), dan meningkatkan kemampuan untuk memahami dan menerapkan
mereka (misalnya, Damanpour, 1991 ).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
