Dear Bu Rita,A name of this charact

Dear Bu Rita,
A name of this character is growing to continue in observing and demanding to be her rights. And this should not continue any longer because sooner or later, she will be another headache for Jakarta.
For your information, I have issued some Decision Letters to be distributed for all employees, now the turn is for Winda and Riko, They got my letter confirming that they are “Staff” level, not a “ Supervisor “ level, which they claimed before because of these following justifications :
1. They have no downline to be supervised
2. They still have no competency enough to be a Supervisor
3. Considering Winda has a high jealousy among others and I heard she is not able to blend welll with others
4. Her current role is mainly for Payroll and some other basic administration role

Then, she sent me message via Line confirming that she is a staff, and I said firmly yes she is. A bit unhappy response from her which allowed her to compare herself with Rani ( Ticketing ) whom entitle for Mess. And demands Mess or any increment for her current rental room.
I did a quick approval, saying that If she wanted to compare with Rani, then I should adjust down Winda salary to be the same with Rani as well, coz Rani’s Salary is lower than you.

I dont know from where this info comes from, but he said we have mess in Tangerang, then I responded in a fully manner letting her know, if she wants it, I should apply an approval to boss again. She said Tangerang is so far, and useless to be given to her as facilities ( I understood that she demands the Rp )

I didnt want to continue anymore as my latest statement to her was “ you should learn and evaluate what contribution you have given to your company before you claim it is your right “

This update, I let you know so that there will be no chance, if she tries to go and curhat with you. Dunno whether you agree with my observation, but i strongly assess, she is not the right man as an HR, even as a payroll coz of Mentality and maturity as well as attitude

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dear Bu Rita,Nama karakter ini tumbuh terus dalam mengamati dan menuntut untuk menjadi haknya. Dan ini tidak harus melanjutkan lagi karena cepat atau lambat, ia akan menjadi sakit kepala lain Jakarta.Untuk informasi Anda, saya telah mengeluarkan beberapa surat keputusan untuk didistribusikan untuk semua karyawan, sekarang giliran untuk Winda dan Riko, mereka mendapat surat saya mengkonfirmasikan bahwa mereka adalah "Staf" tingkat, bukan tingkat "Pengawas", yang mereka mengklaim bahwa sebelum karena pembenaran berikut ini:1. mereka memiliki downline tidak harus diawasi2. mereka masih memiliki kompetensi tidak cukup untuk menjadi seorang Supervisor3. mempertimbangkan Winda memiliki kecemburuan tinggi antara lain dan aku mendengar dia tidak mampu memadukan welll dengan orang lain4. perannya saat ini adalah terutama untuk penggajian dan beberapa peran dasar administrasi lainnyaKemudian, dia mengirim saya pesan melalui jalur mengkonfirmasikan bahwa dia adalah staf, dan aku berkata tegas ya dia. Sedikit bahagia tanggapan dari dia yang memungkinkannya untuk membandingkan dirinya dengan Rani (tiket) yang memberikan hak untuk berantakan. Dan tuntutan berantakan atau setiap kenaikan kamarnya Penyewaan saat ini.Aku cepat persetujuan, mengatakan bahwa jika ia ingin membandingkan dengan Rani, maka aku harus menyesuaikan turun Winda gaji juga menjadi sama dengan Rani, coz Rani gaji lebih rendah daripada Anda.Aku tidak tahu dari mana info ini berasal dari, tetapi ia berkata kami memiliki kekacauan di Tangerang, maka saya menanggapi dengan cara yang sepenuhnya membiarkan dia tahu, jika dia ingin itu, saya harus mengajukan permohonan persetujuan untuk bos lagi. Dia bilang Tangerang sejauh ini, dan tidak berguna untuk diberikan kepadanya sebagai fasilitas (saya mengerti bahwa dia menuntut Rp)I didnt want to continue anymore as my latest statement to her was “ you should learn and evaluate what contribution you have given to your company before you claim it is your right “This update, I let you know so that there will be no chance, if she tries to go and curhat with you. Dunno whether you agree with my observation, but i strongly assess, she is not the right man as an HR, even as a payroll coz of Mentality and maturity as well as attitude

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sayang Bu Rita,
A nama karakter ini berkembang terus dalam mengamati dan menuntut untuk menjadi hak-haknya. Dan ini seharusnya tidak melanjutkan lagi karena cepat atau lambat, dia akan sakit kepala lain untuk Jakarta.
Untuk informasi Anda, saya telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan untuk didistribusikan untuk semua karyawan, sekarang giliran untuk Winda dan Riko, Mereka mendapat surat saya mengkonfirmasikan bahwa mereka adalah "Staff" tingkat, bukan "Pengawas" tingkat, yang mereka mengklaim sebelumnya karena ini pembenaran berikut:
1. Mereka tidak memiliki downline harus diawasi
2. Mereka masih tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi Supervisor
3. Mengingat Winda memiliki kecemburuan yang tinggi antara lain dan aku mendengar dia tidak mampu berbaur welll dengan orang lain
4. Perannya saat ini terutama untuk Payroll dan beberapa peran administrasi dasar lainnya Kemudian, dia mengirimkan saya pesan melalui Jalur mengkonfirmasikan bahwa dia adalah staf, dan aku berkata tegas ya dia. Sedikit respon bahagia dari dia yang memungkinkan dia untuk membandingkan dirinya dengan Rani (Ticketing) yang berhak untuk Mess. Dan menuntut Mess atau kenaikan setiap ruangan sewa saat ini. Saya melakukan persetujuan cepat, mengatakan bahwa jika dia ingin membandingkan dengan Rani, maka saya harus menyesuaikan bawah Winda gaji harus sama dengan Rani juga, coz Gaji Rani lebih rendah dari Anda. Saya tidak tahu dari mana informasi ini berasal dari, tapi katanya kita harus berantakan di Tangerang, maka saya menanggapi dengan cara yang sepenuhnya membiarkan tahu dia, jika dia menginginkannya, saya harus menerapkan persetujuan untuk bos lagi. Dia mengatakan Tangerang sejauh ini, dan tidak berguna untuk diberikan padanya sebagai fasilitas (aku mengerti bahwa dia menuntut Rp) Aku tidak ingin melanjutkan lagi karena pernyataan saya terbaru untuk nya "Anda harus belajar dan mengevaluasi apa kontribusi yang telah Anda berikan untuk perusahaan Anda sebelum Anda mengklaim itu adalah hak Anda "Pembaruan ini, aku membiarkan Anda tahu sehingga tidak akan ada kesempatan, jika dia mencoba untuk pergi dan curhat dengan Anda. Tak tahu apakah Anda setuju dengan pengamatan saya, tapi saya sangat menilai, dia bukan orang yang tepat sebagai HR, bahkan sebagai coz gaji Mentalitas dan kedewasaan serta sikap