In a team we find both sameness and

In a team we find both sameness and differentiation. Sameness is exhibited in uniformity: a baseball team has its colors, its motif, its insignia, its war cry, and its nickname. Everybody on the team and associated with the team identifies with these unifying themes and artifacts. They become recognizable and identifiable. They help to define the personality of the team distinguishing it from other teams. It is an emergent oneness that covers the many identically. Sameness is also exhibited in the common aim of success, of achieving more. Each is signed up to this notion, and anybody found wanting is quickly identified and almost certainly removed. A team has no room for mavericks, loners, rebels, dissidents, and the like, regardless of individual expertise, no matter how exceptional. A member not committed to togetherness cannot be on the team. His or her untogetherness is an automatic disqualification. The former sameness, corporate identity, is physical and tangible. It is evidential. It has an objective reality. The latter sameness, team success, is more intangible. Indeed, it can be quite subjective; different team members have differing views on what constitutes team success. Ironically, this apparent sameness can be highly distinctive, though improbably divergent. But this distinctiveness is unimportant because at a deep-rooted level the sameness, the single commitment to team success and achieving more together, is overpoweringly unifying.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tim kami menemukan kesamaan dan diferensiasi. Kesamaan yang dipamerkan di keseragaman: sebuah tim bisbol memiliki warna, motifnya, lambang nya, seruannya perang, dan julukan. Semua orang di tim dan terkait dengan tim mengidentifikasi dengan tema pemersatu dan artefak. Mereka menjadi dikenali dan diidentifikasi. Mereka membantu untuk menegaskan kepribadian tim membedakan dari tim lain. Ini adalah kesatuan yang muncul yang mencakup banyak identik. Kesamaan juga dipamerkan di tujuan umum keberhasilan, untuk mencapai lebih. Masing-masing adalah mendaftar untuk gagasan ini, dan siapa pun menemukan ingin cepat diidentifikasi dan hampir pasti dihapus. Tim memiliki tidak ada ruang untuk Maverick, menyendiri, pemberontak, pembangkang, dan sejenisnya, terlepas dari keahlian individu, tidak peduli bagaimana luar biasa. Anggota tidak berkomitmen untuk kebersamaan tidak berada di tim. Untogetherness nya adalah diskualifikasi otomatis. Kesamaan mantan, identitas perusahaan, fisik dan nyata. Ianya berdasar atas kenyataan. Ini memiliki realitas objektif. Kesamaan kedua, tim sukses, lebih tidak berwujud. Memang, itu bisa sangat subyektif; anggota tim memiliki pandangan yang berbeda pada apa yang merupakan tim sukses. Ironisnya, ini jelas kesamaan bisa sangat khas, meskipun improbably berbeda. Tapi kekhasan ini penting karena pada tingkat berakar kesamaan, komitmen tunggal untuk tim sukses dan mencapai lebih bersama-sama, overpoweringly mempersatukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam tim kami menemukan baik kesamaan dan diferensiasi. Kesamaan dipamerkan di keseragaman: tim bisbol memiliki warna, motif nya, lencana nya, teriakan perang, serta julukan. Semua orang di tim dan terkait dengan tim mengidentifikasi dengan tema-tema pemersatu dan artefak. Mereka menjadi dikenali dan diidentifikasi. Mereka membantu untuk menentukan kepribadian dari tim membedakannya dari tim lain. Ini adalah kesatuan muncul yang mencakup banyak identik. Kesamaan juga dipamerkan dalam tujuan umum dari keberhasilan, mencapai lebih. Masing-masing menandatangani gagasan ini, dan siapa pun yang ingin menemukan dengan cepat diidentifikasi dan hampir pasti dihapus. Sebuah tim tidak memiliki ruang untuk maverick, penyendiri, pemberontak, pembangkang, dan sejenisnya, tanpa keahlian individu, tidak peduli seberapa luar biasa. Seorang anggota tidak berkomitmen untuk kebersamaan tidak dapat di tim. Nya untogetherness adalah diskualifikasi otomatis. Mantan kesamaan, identitas perusahaan, adalah fisik dan nyata. Ini adalah bukti. Ini memiliki realitas objektif. Yang terakhir kesamaan, keberhasilan tim, lebih tidak berwujud. Memang, itu bisa sangat subjektif; anggota tim yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang apa yang merupakan keberhasilan tim. Ironisnya, kesamaan jelas ini dapat sangat khas, meskipun terduga divergen. Tapi kekhasan ini penting karena pada tingkat berakar kesamaan, komitmen tunggal untuk tim sukses dan mencapai lebih bersama-sama, adalah overpoweringly pemersatu.