MATERIALS AND METHODSHusbandry, Ing

MATERIALS AND METHODS
Husbandry, Ingredients,
and Experimental Diets

All experimental procedures used in this experiment
were approved by the Animal Ethics Committee of the
University of Madrid and were in compliance with the
Spanish guidelines for the care and use of animals in
research (Boletín Oficial Estado, 2005). A total of 960
Lohmann Brown hens with an initial BW of 1,597 ±
9.2 g were obtained from a commercial flock (Cantos
Blancos, Guadalajara, Spain) at 20 wk of age and used.
The hens were selected at random, weighed individually,
and stratified by BW into 4 groups of 240 hens
each. Each treatment was replicated 8 times and the
experimental unit consisted of a group of 20 hens, 5 of
them from each BW group, housed in groups of 5 in 610 × 450 mm battery cages (Big Dutchman, Vechta,
Germany). Room temperature was kept at 21 ± 3°C
and the light program consisted of 16 h of light per day
throughout the experiment. The experiment lasted for
28 wk. A batch of dent corn was obtained from a local
commercial supplier (Esasa, Cabezón de Pisuerga, Valladolid,
Spain), divided into 3 portions and was ground
with a hammer mill provided with 6-, 8-, or 10-mm
screens. Also, a batch of durum wheat was obtained
from the same supplier, divided into 3 portions, and
ground as indicated for the corn. Six experimental diets
based on either corn or wheat were formulated to have
similar nutrient content (Fundación Española Desarrollo
Nutrición Animal, 2003) and were fed ad libitum
in mash form. All diets met or exceeded the nutrient requirements
of brown egg-laying hens (NRC, 1994), and
the only differences among feeds were the type of cereal
(dent corn vs. durum wheat) used and the GMD of the
cereal. A commercial enzyme complex that contained
β-glucanase (530 IU/g, EC 3.2.1.6.) and xylanase (605
IU/g, EC 3.2.1.8.) activity (Endofeed, GNC Bioferm
Inc., Saskatoon, Saskatchewan, Canada) was used in
the wheat but not in the corn diets. The ingredient
composition and the calculated nutritive value of the
diets are presented in Table 1.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

BAHAN DAN METODEPeternakan, bahan,dan eksperimental DietSemua prosedur eksperimental yang digunakan dalam percobaan inidisetujui oleh Komite etika hewanUniversitas Madrid dan sesuai denganSpanyol pedoman untuk perawatan dan penggunaan hewan diPenelitian (Boletín Oficial Estado, 2005). Total 960Lohmann Brown ayam dengan BW awal 1.597 ±9.2 g Diperoleh dari kawanan komersial (CantosHaruskah, Guadalajara, Spanyol) di 20 wk usia dan digunakan.Ayam yang dipilih secara acak, menimbang secara individual,dan berlapis oleh BW ke 4 kelompok 240 ayammasing-masing. Setiap perlakuan ini disalin semula 8 kali danunit eksperimental terdiri dari sekelompok 20 ayam, 5mereka dari setiap BW group, ditempatkan dalam kelompok 5 di 610 × 450 mm baterai kandang (besar Belanda, Vechta,Jerman). Suhu kamar tetap 21 ± 3° Cdan program ringan terdiri dari 16 h cahaya setiap hariseluruh percobaan. Percobaan berlangsung selama28 wk. Batch penyok jagung Diperoleh dari lokalpemasok komersial (Esasa, Cabezón de Pisuerga, Valladolid,Spanyol), dibagi menjadi 3 bagian dan adalah tanahdengan sebuah pabrik palu yang disediakan dengan 6, 8, atau 10-mmlayar. Juga, batch durum gandum Diperolehdari pemasok yang sama, yang dibagi menjadi 3 bagian, dantanah seperti yang ditunjukkan untuk jagung. Enam percobaan DietBerdasarkan jagung atau gandum yang diformulasi untuk memilikikandungan hara serupa (Yayasan Española BekasiNutrición hewan, 2003) dan diberi ad libitumdalam bentuk mash. Semua Diet memenuhi atau melampaui persyaratan gizidari ayam bertelur coklat (NRC, 1994), dansatu-satunya perbedaan antara feed adalah jenis sereal(penyok jagung vs durum gandum) digunakan dan GMD darisereal. Enzim komersial kompleks yang berisiΒ-glucanase (530 IU/g, EC 3.2.1.6.) dan xylanase (605IU/g, EC 3.2.1.8.) aktivitas (Endofeed, GNC BiofermInc, Saskatoon, Saskatchewan, Kanada) digunakan dalamgandum tetapi tidak dalam diet jagung. Bahankomposisi dan dihitung nilai giziDiet yang disajikan dalam tabel 1.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

BAHAN DAN METODE
Peternakan, Bahan,
dan Diet Eksperimental Semua prosedur eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etika Hewan dari Universitas Madrid dan sesuai dengan pedoman Spanyol untuk perawatan dan penggunaan hewan dalam penelitian (Boletín Oficial Estado 2005). Sebanyak 960 Lohmann Brown ayam dengan BW awal 1597 ± 9,2 g diperoleh dari kawanan komersial (Cantos Blancos, Guadalajara, Spanyol) pada 20 minggu usia dan digunakan. Ayam yang dipilih secara acak, ditimbang secara individual, dan stratified oleh BW menjadi 4 kelompok 240 ayam setiap. Setiap perlakuan diulang 8 kali dan satuan percobaan terdiri dari sekelompok 20 ayam, 5 dari mereka dari masing-masing kelompok BW, bertempat di kelompok 5 di 610 × 450 mm kandang baterai (Big Belanda, Vechta, Jerman). Suhu kamar disimpan di 21 ± 3 ° C dan program cahaya terdiri dari 16 jam cahaya per hari di seluruh percobaan. Percobaan berlangsung selama 28 minggu. Sebuah batch penyok jagung diperoleh dari lokal pemasok komersial (Esasa, Cabezón de Pisuerga, Valladolid, Spanyol), dibagi menjadi 3 bagian dan tanah dengan hammer mill disediakan dengan 6-, 8-, atau 10-mm layar. Juga, batch gandum durum diperoleh dari pemasok yang sama, dibagi menjadi 3 bagian, dan tanah seperti yang ditunjukkan untuk jagung. Enam diet eksperimental berdasarkan baik jagung atau gandum yang diformulasikan untuk memiliki konten serupa gizi (Fundación Española Desarrollo Nutricion Hewan, 2003) dan diberi makan ad libitum dalam bentuk mash. Semua diet memenuhi atau melampaui persyaratan gizi coklat telur ayam petelur (NRC, 1994), dan satu-satunya perbedaan antara feed adalah jenis sereal (penyok jagung vs gandum durum) yang digunakan dan GMD dari sereal. Sebuah kompleks enzim komersial yang berisi β-glukanase (530 IU / g, EC 3.2.1.6.) Dan xilanase (605 IU / g, EC 3.2.1.8.) Aktivitas (Endofeed, GNC Bioferm Inc, Saskatoon, Saskatchewan, Kanada) digunakan dalam gandum tetapi tidak dalam diet jagung. Bahan komposisi dan nilai gizi yang dihitung dari diet disajikan pada Tabel 1.