2.2. Internal Customer Satisfaction

2.2. Internal Customer Satisfaction
2.2.1. The Nature of Internal Customer Satisfaction. In the literature,
internal customer satisfaction can be explained based
on two philosophical perspectives, namely, marketing (i.e.,
internalmarketing) and total qualitymanagement (TQM; i.e.,
internal service). Marshall et al. [21] asserted that internal
marketing focuses on a firm serving its employees, whereas
internal service emphasizes employees serving each other.
Therefore, these two concepts are distinct. However,Mohrw-
Jackson [22] argued that these two concepts are complementary
and are capable of facilitating business success. Internal
marketing and internal service are both characterized by
common core concepts (which involve customer orientation,
cross-functional cooperation, and profitability) and both
highly value customer satisfaction as the key to attaining
organizational goals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

2.2. internal kepuasan2.2.1. sifat kepuasan pelanggan Internal. Dalam literatur,kepuasan pelanggan internal dapat dijelaskan berdasarkanpada dua perspektif filosofis, yaitu pemasaran (yaitu,internalmarketing) dan total qualitymanagement (TQM; i.e.,internal layanan). Marshall et al. [21] menyatakan bahwa internalpemasaran berfokus pada sebuah perusahaan melayani karyawannya, sedangkanLayanan internal menekankan karyawan yang dapat melayani satu sama lain.Oleh karena itu, kedua konsep berbeda. Namun, Mohrw -Jackson [22] berpendapat bahwa dua konsep ini pelengkapdan mampu memfasilitasi kesuksesan bisnis. InternalLayanan pemasaran dan internal baik dicirikan olehkonsep inti Umum (yang melibatkan orientasi pelanggan,Kerjasama lintas fungsional, dan profitabilitas) dan keduanyasangat menghargai kepuasan pelanggan sebagai kunci untuk mencapaitujuan organisasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

2.2. Kepuasan Pelanggan internal
2.2.1. Sifat Kepuasan Pelanggan internal. Dalam literatur,
kepuasan pelanggan internal dapat dijelaskan berdasarkan
pada dua perspektif filosofis, yaitu, pemasaran (yaitu,
internalmarketing) dan jumlah qualitymanagement (TQM, yaitu,
layanan internal). Marshall et al. [21] menegaskan bahwa internal yang
pemasaran berfokus pada perusahaan yang melayani karyawan, sedangkan
layanan internal menekankan karyawan yang melayani satu sama lain.
Oleh karena itu, kedua konsep ini berbeda. Namun, Mohrw-
Jackson [22] berpendapat bahwa kedua konsep ini saling melengkapi
dan mampu memfasilitasi keberhasilan bisnis. Internal
pemasaran dan layanan internal keduanya ditandai dengan
konsep inti umum (yang melibatkan orientasi pelanggan,
kerjasama lintas fungsional, dan profitabilitas) dan keduanya
sangat nilai kepuasan pelanggan sebagai kunci untuk mencapai
tujuan organisasi.