Brackertz, Zwart, Meredyth and Rals

Brackertz, Zwart, Meredyth and Ralston (2005:10) and Rodrigo and Amo (2006:1) provide mutually exclusive definitions in an attempt to distinguish between consultation and participation in clarifying the process of interaction. Consultation is described as a process of informed communication (consensual interaction) between a council and the community regarding an issue, prior to the council’s making a decision or determining a specific direction on that issue. It is a process, not an outcome, and emphasises input into the decision-making process and not decision-making itself, and it involves actively seeking the opinions of interested and affected groups. By contrast, participation denotes community involvement in governance activities and refers to the facilitation process used to implement and improve compliance, consensus and political support to obtain a sense of ownership and commitment to the achievement of mutual goals in the consultation process.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Brackertz, Zwart, Meredyth dan Ralston (2005:10) dan Rodrigo Amo (2006:1) memberikan definisi saling eksklusif dalam upaya untuk membedakan antara konsultasi dan partisipasi dalam menjelaskan proses interaksi. Konsultasi digambarkan sebagai suatu proses informasi komunikasi (konsensual interaksi) antara Dewan dan masyarakat mengenai suatu masalah, sebelum Dewan membuat keputusan atau menentukan arah tertentu pada masalah itu. Ini adalah proses, bukan suatu hasil, dan menekankan input ke dalam proses pengambilan keputusan dan tidak pengambilan keputusan itu sendiri, dan melibatkan secara aktif mencari pendapat dari kelompok-kelompok yang tertarik dan terpengaruh. Sebaliknya, partisipasi menunjukkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan mengacu pada proses fasilitasi digunakan untuk menerapkan dan meningkatkan kepatuhan, konsensus dan dukungan politik untuk memperoleh rasa kepemilikan dan komitmen terhadap pencapaian tujuan-tujuan yang saling dalam proses konsultasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Brackertz, Zwart, Meredyth dan Ralston (2005: 10) dan Rodrigo dan Amo (2006: 1) memberikan definisi saling eksklusif dalam upaya untuk membedakan antara konsultasi dan partisipasi dalam menjelaskan proses interaksi. Konsultasi digambarkan sebagai proses komunikasi informasi (interaksi konsensual) antara dewan dan masyarakat mengenai suatu masalah, sebelum dewan membuat keputusan atau menentukan arah tertentu tentang masalah itu. Ini adalah proses, bukan hasil, dan menekankan masukan ke dalam proses pengambilan keputusan dan tidak sendiri membuat keputusan-dan melibatkan secara aktif mencari pendapat dari kelompok tertarik dan terpengaruh. Sebaliknya, partisipasi menunjukkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan mengacu pada proses fasilitasi yang digunakan untuk mengimplementasikan dan meningkatkan kepatuhan, konsensus dan dukungan politik untuk memperoleh rasa kepemilikan dan komitmen untuk pencapaian tujuan bersama dalam proses konsultasi.