A common denominator for internatio

A common denominator for internationalisation-ideologies and ICE is how they, albeit
for different reasons, recognise the vital importance of intercultural competence and
how they facilitate the acquisition of such skills. So to what does intercultural competence
refer? Elsewhere I have suggested that intercultural competence, for the sake of
discussion, can be divided into content-competencies and processual competencies (see
Stier 2003).3

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Common denominator internasionalisasi-ideologi dan es adalah bagaimana mereka, meskipununtuk alasan yang berbeda, mengakui pentingnya penting Antarbudaya kompetensi danbagaimana mereka memfasilitasi akuisisi keterampilan semacam itu. Jadi apa kompetensi AntarbudayaLihat? Tempat lain yang saya telah menyarankan bahwa kompetensi Antarbudaya, demidiskusi, dapat dibagi menjadi konten-kompetensi dan kompetensi processual (LihatStier 2003).3

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah common denominator untuk internasionalisasi-ideologi dan ICE adalah bagaimana mereka, meskipun
untuk alasan yang berbeda, mengakui betapa pentingnya kompetensi antarbudaya dan
bagaimana mereka memfasilitasi perolehan keterampilan tersebut. Jadi untuk apa kompetensi antarbudaya
merujuk? Di tempat lain saya telah menyarankan bahwa kompetensi antar budaya, demi
diskusi, dapat dibagi menjadi konten-kompetensi dan kompetensi prosesual (lihat
Stier 2003) .3