Abstract: With respect to nutrients

Abstract:

With respect to nutrients, plants are rather non-homoeostatic while most metazoans have much more confined ranges of nutrient ratios. It was recently highlighted that the homoeostatic ability of microzooplankters lies in between these two extremes. Nevertheless, we know very little on the dynamics of stoichiometric changes. Hence, we investigated how the stoichiometry of the heterotrophic dinoflagellate Oxyrrhis marina is affected (1) during a starvation period and (2) when fed nutrient deplete Rhodomonas salina after having been pre-conditioned on nutrient replete algae and vice versa. We observed that the dinoflagellate was able to maintain its N:P ratio constant over 78 h of starvation. We inferred that under starvation, nitrogen-limited O. marina mainly used fat as energy source while nitrogen-rich individuals also used proteins as fuel in cellular respiration. Further, we showed that O. marina presents resistance to nutrient limitation, with stronger regulation against P-limitation than against N-limitation. This resilience in microzooplankton stoichiometry following food quality stress would have great implications for both top-down (nutrient remineralisation) and bottom-up controls (quality as food).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Abstrak: Sehubungan dengan nutrisi, tanaman yang agak bebas-homoeostatic berkelanjutan Sementara kebanyakan metazoans memiliki jauh lebih terbatas jenis hara rasio. Baru-baru ini disoroti bahwa kemampuan homoeostatic berkelanjutan microzooplankters terletak di antara dua ekstrem. Namun demikian, kita tahu sedikit pada dinamika perubahan stoikiometri. Oleh karena itu, kita menyelidiki bagaimana stoikiometri dinoflagellate heterotrof yang Oxyrrhis marina dipengaruhi (1) selama starvasi periode dan (2) ketika makan nutrisi menguras Rhodomonas salina setelah memiliki pra-telah dikondisikan alga penuh gizi dan sebaliknya. Kami mengamati bahwa dinoflagellate mampu mempertahankan rasio N:P yang konstan selama 78 jam kelaparan. Kami disimpulkan bahwa di bawah kelaparan, nitrogen-terbatas O. marina terutama menggunakan lemak sebagai sumber energi sementara protein individu kaya nitrogen juga digunakan sebagai bahan bakar respirasi seluler. Lebih lanjut, kami menunjukkan bahwa marina O. menyajikan perlawanan terhadap batasan gizi, dengan peraturan yang lebih kuat terhadap P-pembatasan daripada melawan N-batasan. Ini ketahanan di microzooplankton stoikiometri mengikuti makanan kualitas stres akan memiliki implikasi besar untuk top-down (hara remineralisation) dan bawah-atas kontrol (kualitas sebagai makanan).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Abstrak:

Sehubungan dengan nutrisi, tanaman agak non-homoeostatic sementara sebagian metazoa telah jauh lebih terbatas rentang rasio nutrisi. Itu baru-baru ini menyoroti bahwa kemampuan homoeostatic dari microzooplankters terletak di antara dua ekstrem. Namun demikian, kita tahu sangat sedikit tentang dinamika perubahan stoikiometri. Oleh karena itu, kami menyelidiki bagaimana stoikiometri dari dinoflagellata heterotrofik Oxyrrhis marina dipengaruhi (1) selama periode kelaparan dan (2) ketika nutrisi makan menguras Rhodomonas salina setelah telah pre-AC pada ganggang penuh nutrisi dan sebaliknya. Kami mengamati bahwa dinoflagellata itu mampu mempertahankan N nya: rasio P konstan selama 78 jam karena kelaparan. Kami disimpulkan bahwa di bawah kelaparan, nitrogen terbatas O. marina terutama digunakan lemak sebagai sumber energi sementara individu kaya nitrogen juga digunakan protein sebagai bahan bakar dalam respirasi selular. Selanjutnya, kami menunjukkan bahwa O. marina menyajikan perlawanan terhadap keterbatasan nutrisi, dengan peraturan yang lebih kuat terhadap P-batasan dari melawan N-batasan. Ketahanan ini di microzooplankton stoikiometri berikut stres kualitas makanan akan memiliki implikasi yang besar untuk kedua top-down (nutrisi remineralisasi) dan kontrol bottom-up (kualitas sebagai makanan).