Shareowners are empowered under sta

Shareowners are empowered under state corporate statutes to elect directors to oversee management, but in reality, they have no real voice in the nomination and election process. The real election appears to be cast in the boardroom due to the fact that even if the majority of shareholders oppose a corporate-sponsored nominee, that person will still be elected as a director. Until very recently, CEOs/chairs of the board had significantly influenced the nomination and election of new directors. The requirement for the establishment of a nominating committee composed solely of independent directors has provided some structure to the nomination and election process even though in many cases independent directors still serve at the will of the CEOs and other executive directors.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Para pemegang saham diberi wewenang di bawah undang-undang perusahaan negara untuk memilih Direktur untuk mengawasi manajemen, tetapi pada kenyataannya, mereka memiliki ada suara yang nyata dalam Nominasi dan pemilihan proses. Pemilu yang sebenarnya tampaknya akan dilemparkan di Ruang Rapat karena fakta bahwa bahkan jika sebagian besar pemegang saham menentang nominator disponsori perusahaan, orang itu akan masih dipilih sebagai Direktur. Sampai baru-baru ini, CEO/kursi Dewan telah dipengaruhi Nominasi dan pemilihan Direksi baru. Persyaratan untuk pembentukan Komite mencalonkan semata-mata terdiri Direksi independen telah disediakan beberapa struktur untuk proses Nominasi dan pemilihan meskipun dalam banyak kasus Direktur independen masih melayani pada kehendak CEO dan Direktur Eksekutif lainnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pemilik saham diberdayakan di bawah undang-undang perusahaan negara untuk memilih direksi untuk mengawasi manajemen, tetapi dalam kenyataannya, mereka tidak memiliki suara yang nyata dalam proses pencalonan dan pemilihan. Pemilihan nyata tampaknya akan dilemparkan di ruang rapat karena fakta bahwa bahkan jika mayoritas pemegang saham menentang calon perusahaan yang disponsori, orang itu masih akan terpilih sebagai direktur. Sampai baru-baru, CEO / kursi dewan telah secara signifikan mempengaruhi pencalonan dan pemilihan direksi baru. Persyaratan untuk pembentukan komite pencalonan terdiri atas direktur independen telah memberikan beberapa struktur untuk proses pencalonan dan pemilihan meskipun dalam banyak kasus direktur independen masih melayani di kehendak CEO dan direktur eksekutif lainnya.