Basing a management strategy on an

Basing a management strategy on an assessment method that
attempts to estimate stock status by species and area does not
increase the probability of leaving the spawning stock size close
to SMSY. Rather, the inability to achieve the management goal
is probably due to effort not being allocated directly to a specific
stock area and species (which negates some of the possible
benefits of a multi-stock/multi-area assessment). The Groote,
Vanderlins and Karumba stock areas are likely to receive most of
the effort irrespective of the total level of effort because the total
biomass of all prawn species is high in these stock areas. Clearly,to be most efficient, input controls should allocate effort to each
stock area directly. However, this solution is not likely to be perfect
either because the two species mix spatially and temporally.
While it should be fairly straightforward to determine the
amount of effort by area with high accuracy because all of the
vessels in the fishery are monitored using a Vessel Monitoring
System, only though a (costly) observer programwould be possible
to monitor the spatial resolution of the catches with sufficient
accurately for legal enforcement purposes. This is because a vessel
may fish in several areas during a trip.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mendasarkan strategi manajemen pada metode penilaian yangupaya untuk memperkirakan status saham oleh spesies dan daerah tidakmeningkatkan kemungkinan meninggalkan ukuran saham pemijahan dekatuntuk SMSY. Sebaliknya, ketidakmampuan untuk mencapai tujuan manajemenini mungkin disebabkan oleh usaha tidak diperuntukkan langsung ke tertentuarea saham dan spesies (yang meniadakan beberapa kemungkinanmanfaat dari penilaian multi-stock/multi-area yang). Groote,Vanderlins dan Karumba saham daerah yang cenderung menerima sebagian besarupaya terlepas dari tingkat total usaha karena totalbiomas dari semua spesies udang tinggi dalam bidang ini saham. Jelas, untuk menjadi paling efisien, masukan kontrol harus mengalokasikan upaya untuk masing-masingsaham daerah langsung. Namun, solusi ini tidak mungkin untuk menjadi sempurnaentah karena dua spesies campuran temporal dan manusiawi.Sementara itu harus cukup mudah untuk menentukanjumlah usaha berdasarkan area dengan akurasi yang tinggi karena semuakapal di Perikanan dipantau menggunakan kapal pemantauanSistem, hanya meskipun mungkin programwould pengamat (mahal)untuk memantau keterlaraian hasil tangkapan ikan dengan cukupakurat untuk tujuan penegakan hukum. Hal ini karena kapalmungkin ikan di beberapa daerah selama perjalanan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mendasarkan strategi manajemen pada metode penilaian yang
mencoba untuk memperkirakan status saham oleh spesies dan daerah tidak
meningkatkan kemungkinan meninggalkan pemijahan ukuran saham dekat
dengan SMSY. Sebaliknya, ketidakmampuan untuk mencapai tujuan manajemen
mungkin karena usaha tidak dialokasikan langsung ke spesifik
daerah saham dan spesies (yang meniadakan beberapa kemungkinan
manfaat dari penilaian / multi-daerah multi-saham). Groote,
Vanderlins dan Karumba daerah saham cenderung menerima sebagian
usaha terlepas dari tingkat total usaha karena total
biomassa dari semua spesies udang tinggi di daerah saham tersebut. Jelas, untuk menjadi yang paling efisien, kontrol input harus mengalokasikan upaya untuk masing-masing
daerah saham secara langsung. Namun, solusi ini tidak mungkin untuk menjadi sempurna
baik karena dua spesies campuran spasial dan temporal.
Meskipun harus cukup mudah untuk menentukan
jumlah usaha berdasarkan wilayah dengan akurasi yang tinggi karena semua
kapal di perikanan dimonitor menggunakan Kapal suatu pemantauan
Sistem, hanya meskipun (mahal) pengamat programwould mungkin
untuk memantau resolusi spasial dari hasil tangkapan dengan cukup
akurat untuk tujuan penegakan hukum. Hal ini karena kapal
dapat ikan di beberapa daerah selama perjalanan.