Semarang is one of the cities locat

Semarang is one of the cities located on the coastal area of North Java, which is also the capital city of Central Java Province. Since the 8th century, Semarang, at that time was named Pragota, was the major harbor of Mataram Kuno Kingdom that was centered in Yogyakarta. This harbor was the center of departure for the seamen of Mataram Kuno, who could sail to Tanjung Harapan, Africa, and Madagascar, long before the European sailors had their voyage and before Christopher Columbus found Africa. As the Javanese Port, Semarang was not only a dock for the local, but also for the foreign ships from the whole part of the world. In other word, Semarang was a gate for international trading route. Through Pragota harbor, Mataram Kuno exported rice and imported cotton from India. Later, the cooperation continued to cultural domain and trust, which was proven by the existence of Gedong Songo Temple (Gedong Songo Temple) on the slope area of Ungaran Mountain (13 kilometers from Rawa Pening).

In the 15th century, Pragota was called on by a big ship led by Admiral Cheng Ho, a Chinese that was well-known because of his peaceful diplomatic journey to many parts of the world using colossal fleet. To commemorate him, a great temple named the Great Sam Poo Kong Shrine was build. Then, the Chinese culture brought by Cheng Ho and his people assimilated with the local one, so that there was a mixed culture that influenced each other in many fields, especially in Gastronomy (culinary). The examples of this acculturation are the legendary Soto Bangkong, Pong Tofu, and lumpia (Lumpia Gang Lombok), which are the combination of Javanese and Chinese culinary. Later, the Chinese descendants, who permanently stay in Semarang, live in an area that is called Chinatown.

referensi

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Semarang merupakan salah satu kota yang terletak di daerah pesisir utara Jawa, yang juga merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Sejak abad ke-8, Semarang, pada waktu itu bernama Pragota, telah menjadi pelabuhan utama Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Yogyakarta. Pelabuhan ini adalah titik keberangkatan para pelaut Mataram Kuno yang berlayar hingga ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar, jauh sebelum pelaut Eropa berlayar mengarungi dan Christopher Columbus menemukan Afrika. Sebagai pelabuhan Jawa, Semarang adalah tidak hanya dermaga untuk lokal, tetapi juga untuk kapal-kapal asing dari seluruh bagian dunia. Dengan kata lain, Semarang adalah sebuah gerbang untuk rute perdagangan internasional. Melalui pelabuhan Pragota, Mataram Kuno mengekspor beras dan mengimpor kain katun dari India. Kemudian, kerjasama terus domain budaya dan kepercayaan, yang dibuktikan dengan adanya Gedong Songo Temple (Kuil Gedong Songo) di daerah lereng Gunung Ungaran (13 kilometer dari Rawa Pening).Pada abad ke-15, Pragota dipanggil pada oleh sebuah kapal besar yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho, seorang Cina yang terkenal karena perjalanannya diplomatik damai ke berbagai belahan dunia menggunakan armada kolosal. Untuk memperingati dirinya, sebuah kuil besar yang bernama Klenteng Sam Poo Kong besar dibangun. Kemudian, budaya Cina yang dibawa oleh Cheng Ho dan umatNya berasimilasi dengan lokal sehingga ada budaya campuran yang saling mempengaruhi dalam berbagai bidang, terutama di gastronomi (). Contoh akulturasi ini adalah Soto Bangkong yang legendaris, tahu Pong, dan lumpia (Lumpia Gang Lombok), yang merupakan perpaduan Jawa dan Cina kuliner. Kemudian, keturunan Cina, yang secara permanen tinggal di Semarang, tinggal di daerah yang disebut Chinatown.Useful