Dear all,I am Diego Costa, the seve

Dear all,
I am Diego Costa, the seventh son of the seventh son—the chosen one. I am penning this letter to you in order to establish something that you people have failed to fathom over the last few years—at least that is what your flabbergasted reactions give away.
I am not a pleasant man; when the Lucifer made love with itself, I was born. Let’s get that straight. I don’t care about how much pain I inflict on others with my antics. In fact, I enjoy biting the pain of others. The fancy word that you civilized people so perversely throw around like a man who has drunk a lot—compassion—I simply don’t have it.
What’s the point of having compassion in this world? It’s like a fish trying to drown itself in water. The world needs compassionless people like me. In fact, the world lives on people like me. I know that I am a disgrace to the society, but imagine a world without me.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dear semua,Aku Diego Costa, anak ketujuh ketujuh anak — satu pilihan. Aku sedang menuliskan surat ini untuk Anda untuk menetapkan sesuatu yang Anda orang telah gagal untuk memahami beberapa tahun terakhir-setidaknya itulah apa reaksi Anda banyak memberikan.Aku tidak seorang pria yang menyenangkan; Ketika Lucifer membuat cinta dengan dirinya sendiri, saya dilahirkan. Mari kita mendapatkan yang lurus. Saya tidak peduli tentang betapa sakit saya ditimbulkan pada orang lain dengan kejenakaan saya. Bahkan, saya menikmati menggigit penderitaan orang lain. Kata mewah Anda beradab orang jadi perversely melemparkan sekitar seperti seorang pria yang telah mabuk banyak — kasih sayang-aku tidak punya itu.Apa gunanya memiliki welas asih dalam dunia ini? Hal ini seperti ikan berusaha tenggelam sendiri dalam air. Dunia membutuhkan orang-orang yang compassionless seperti saya. Pada kenyataannya, dunia tinggal pada orang-orang seperti saya. Saya tahu bahwa saya aib bagi masyarakat, tapi Bayangkan sebuah dunia tanpa aku.