In Model 2, the benevolent leadersh

In Model 2, the benevolent leadership job autonomy interaction term was entered into the model after two controls and two main effect terms. We also found a significant interactive effect between benevolent leadership and job autonomy.

We plotted this interaction in Figure 2 following the same procedure used in Figure 1. Supporting Hypothesis 2(a), Figure 2 revealed that when job autonomy was high, a strong, positive relationship between benevolent leadership and creativity is found. When job autonomy was low, the slope for the benevolent leadership—creativity relationship is negative but insignificant.

Hypothesis 2(b) was, therefore, not supported. Taken together, the presence of high job autonomy was essential to the positive effect of benevolent leadership on creativity.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam Model 2, pekerjaan kepemimpinan istilah interaksi otonomi hati dimasukkan ke dalam model setelah dua kontrol dan dua istilah efek utama. Kami juga menemukan efek interaktif yang signifikan antara kepemimpinan baik hati dan otonomi pekerjaan. Kami diplot interaksi ini pada Gambar 2 mengikuti prosedur yang sama digunakan dalam Gambar 1. Mendukung Hipotesis 2 (a), Gambar 2 mengungkapkan bahwa ketika otonomi pekerjaan tinggi, kuat, hubungan positif antara kepemimpinan baik hati dan kreativitas ditemukan. Ketika otonomi pekerjaan rendah, lereng untuk hubungan kepemimpinan-kreativitas baik hati adalah negatif tetapi tidak signifikan. Hipotesis 2 (b) itu, oleh karena itu, tidak didukung. Secara bersama-sama, kehadiran otonomi pekerjaan yang tinggi adalah penting untuk efek positif dari kepemimpinan yang baik hati pada kreativitas.